12 SMK Bertaraf Internasional di Kudus, Lahirkan Tenaga Profesional Untuk Indonesia Kreatif

12 SMK Bertaraf Internasional di Kudus, Lahirkan Tenaga Profesional Untuk Indonesia Kreatif

RIAUMANDIRI.CO, KUDUS - Ada kesan yang mengagumkan yang diperoleh Riaumandiri.co saat berkunjung ke Kota Kudus, Jawa tengah, dalam perjalanan Cultural Visit 2018. Salah satunya di saat mendapatkan materi di salah satu aula di komplek Oasis PT Djarum, tentang pembinaan 12 SMK yang dilakukan oleh Djarum Fondation.

Sebuah kebanggaan yang mereka ungkapkan tentang bagaimana mereka melakukan pembinaan terhadap 12 SMK tersebut. Apa yang mereka ungkapkan melalui tayang di layar Infocus, bukanlah ungkapan semu belaka.

Dalam tayangan terlihat bagaimana kemewahan dari 12 SMK yang ada, seperti fasilitas, infrastruktur dan juga kelengkapan lainnya serta bagaimana sistem belajar mengajar yang sangat jauh berbeda dengan SMK pada umumnya di Indonesia. Ternyata itu tidak hanya gambaran asal bapak senang saja, namun apa yang di layar sesuai dengan kenyataan di lapangan saat 100 orang wartawan dari wilayah barat Indonesia mengunjungi SMK tersebut.


Kunjungan itu bermuara ke SMK Raden Umar Said, di mana sekolah ini merupakan sekolah khusus Animasi dan merupakan sekolah dengan fasilitas dan infrastruktur yang memang sudah bertaraf internasional. Betapa tidak, sesuai dengan yang diungkapkan Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Primadi Serad bahwa setiap anak diberi fasiltas komputer dimana server yang berbasis Hollywood, sehingga program animasi yang mereka miliki sudah standar untuk  memproduksi  sesuai dengan perfilman dunia, bahkan sudah mirip dengan prooduksi film kartun terkenal Walt Disney.

SMK Animasi RUS ini mencetak animator andal Indonesia. Bahkan saat kami berkunjung mereka baru saja selesai mengerjakan proyek dari salah satu negara Eropa dan sedang menjalankan proyek dari negara tetangga, Malaysia. Tentunya nilai proyek yang mereka dapatkan menghasilkan rupiah yang tidak sedikit.

"Apa yang dilakukan pihaknya dalam melakukan pembinaan ke sejumlah sekolah SMK di Kudus yaitu untuk menyiapkan SDM yang unggul di 10 atau 15 tahun mendatang," tegas Primadi.

Menurut Primadi, sebelum memberikan yang terbaik untuk infrastruktur dan fasiltas sekolah, tentunya SDM pengajar haruslah seimbang. Oleh karena itu, Djarum Fondation sudah memberikan pembinaan selama satu tahun kepada 322 orang guru yang ada di  Kudus, agar mereka siap untuk memberikan ilmunya dan disesuaikan dengan kurikulum yang diinginkan.

Hebatnya pada SMK ini, seorang guru tidak berperan aktif. Mereka hanya sebagai pengarah dan selanjutnya para siswa yang bekerja untuk menjalankan intruksi yang diberikan. "Mereka semua anak asli Kudus dan berasal dari keluarga petani, tukang becak dan lainnya, karena memang kami tidak menerima siswa yang memiliki ekonomi yang baik," ucapnya.

SMK Tata Busana

Sementara sekolah lainnya yakni SMK NU Banat, merupakan sekolah dengan spesialisasi tata busana yang sudah melang-lang buana ke seantero dunia. Bahkan terakhir menjadi juara pertama dan ketiga dalam kontes busana di Jepang dengan mengalahkan mahasiswa dan juga designer.

Sementara untuk SMK Wisudha Karya meurpakan sekolah yang menyiapkan siswanya untuk menjadi perwira kapal. Sekolah ini dilengkapi ruangan  layaknya sebuahkapal  mewah, sehingga seakan siswa memang betul-betul sudah berada di atas sebuah kapal mewah dan siap untuk mengendalikannya.

Dengan alat yang ada seperti simulator sebuah kapal kita bisa menikmati rasanya menjadi nahkoda. Di depannya terdapat beberapa layar besar yang menampilkan gambar laut, ombak dan kondisi cuaca yang ekstrem  sekalipun, sehingga siswa dapat berpraktek langsung seakan berada pada kapal sebenarnya.

SMKN 1 Kudus terkenal dengan tata boganya. Siswa pada SMK ini sudah pernah memberikan materi untuk masakan Indonesia di Korea Selatan dan juga Jerman. tentunya dengan honor yang selangit mereka dapatkan.

Begitu juga dengan SMk lainnya, dimana pada intinya siswa yang lahir dari sekolah ini sudah siap untuk bersaing bahkan dengan tamatan sarjana sekalipun. Karena memang saat ini tentunya bukti lebih utama dibandingkan sebuah ijazah. Betapa tidak, meskipn dihuni oleh para anak-anak kampung, tetapi fasilitas canggih yang disediakan dapat membawa mereka  untuk betah menuntut ilmu dan meraih hasil yang terbaik.

Timbul pertanyaan, apakah Djarum terus memberikan dana untuk operasional sekolah sekolah ini? Jawabannya tidak. Para siswa dan guru membiayai operasional sekolah mereka secara mandiri."Kami hanya memberikan fasiltas dan hanya sampai disana, selanjutnya untuk operasional sekolah, mereka sudah bisa mendapatkannya sendiri dari  setiap kegiatan yang mereka lakukan.

"Dari penjualan sebuah busana saja mereka bisa mendapatkan 1 juta hingga 2 Juta rupiah, bahkan bisa lebih dan itu akan bermanfaat bagi mereka dan sekolah. Bahkan siswa pada SMk ini sudah bisa mendapatkan gaji setiap bulannya dari hasil kerja mereka sendiri, jelas Primadi.

Dikatakan Primadi, bahwa pihaknya sebelumnya sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan industri-industri pengguna, termasuk animasi. Hal ini penting dilakukan untuk menentukan keterampilan apa saja yang dibutuhkan oleh Industri.

Suasana sekolah memang dibuat sedemikian rupa, sehingga siswa akan merasa nyaman berada di sekolah. "Sekolah masuk pukul 07.00 WIB, tetapi untuk pulang tidak bisa ditentukan, karena bisa sampai malam, bahkan siswa bisa tidur di sekolah, karena mereka betah unutk terus berkarya dan berprestasi," jelasnya.

SMK memang tidak bisa dilepaskan dari dunia kerja. Oleh karena itu, perlu kurikulum yang tepat, agar siswa-siswi SMK di Kudus mempunyai bekal yang berkualitas untuk menghadapi dunia kerjadengan bekal  sertifikasi internasional. “Kami ingin lulusan SMK di Kudus ini terampil dan siap kerja di tingkat manapun, terlebih level dunia,” kata Primadi.


Reporter: Eka Buana Putra