RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Iis Dahlia meminta salah satu peserta asal Bau Bau bernama Waode Sofia dalam audisi KDI keluar dari ruang audisi lantaran tidak make up dan memakai pakaian apa adanya. Kritikan itu pun mengundang banyak nyinyiran dan protes.

Akan tetapi, Iis Dahlia mengaku tidak hanya asal bicara. Dia pun bicara seperti karena ada alasannya.

"Kenapa saya ngomong seperti itu? Karena dia harus menghargai dirinya dia, menghargai hal yang dia punya niat gitu, kalau dia punya niat, dia akan prepare karena teman-teman yang lain prepare. Kenapa dia nggak?" kata Iis Dahlia dikutip Detik, Jumat (20/7/2018).

Menurut Iis Dahlia, menyiapkan penampilan tidak harus menggunakan baju bagus dan mahal. Para peserta bisa menggunakan baju terbaik yang sudah dia punya.

"Prepare itu bukan harus dia pakai baju bagus, pakai baju yang dia punya aja, karena kalau dilihat dia betapa kayak orang mau pergi ke mana, dia cuma kunciran, pakai sepatu, celana jeans, kaos, biasa bangetlah. Paling nggak dia pakai baju terbaiknya dia," tuturnya.

"Ada juga yang pakai seragam saya nggak masalah karena dia pulang sekolah. Tapi dia sudah (datang) jauh kenapa dia bisa ke Makassar tapi dia nggak prepare. Gitu loh," tegas Iis Dahlia.

Pedangdut senior itu mengatakan cara orang berkomentar itu berbeda-beda. Iis Dahlia sangat ingin para peserta ajang pencarian bakat bisa saling bersaing dengan penampilan terbaik.

"Saya kepengin anak-anak talent search ini kesempatannya tuh beda kayak kita zaman dulu. Kita harus punya kualitas bagus bersaingnya gila. Tapi kalau anak (sekarang) ini dalam waktu sekejap dia jadi bintang. Jadi kita yang benar-benar ngecek mentalnya, kita harus mempersiapkan mental dia dengan baik gitu loh. Itu yang saya mau," ungkapnya.

"Kita memberikan komentar, penilaian dia itu buat kebaikan dia. Bukan buat diri saya, kalau buat diri saya mah ngapain saya capek-capek. Saya dibayar sebagai juri, saya mau anak didik saya menjadi artis yang kuat, artis yang hebat, mempuni secara suara dan mental segala hal," tandas Iis Dahlia. 
 

Sumber : detik

Editor : Rico Mardianto