Gara-Gara Kopilot Merokok Pesawat Anjlok 6.500 Meter

Gara-Gara Kopilot Merokok Pesawat Anjlok 6.500 Meter

RIAUMANDIRI.CO, BEIJING - Kopilot yang menghisap rokok elektronik pada penerbangan Air China menyebabkan pesawat anjlok dengan cepat.

Para penyidik mengatakan, sang kopilot berusaha menyembunyikan bahwa dirinya merokok tetapi secara tidak sengaja mematikan pendingin ruangan (AC), yang menyebabkan penurunan tingkat oksigen di kabin.

Awak pada penerbangan hari Selasa 10 Juli 2018 dari Hong Kong ke kota Dalian melepaskan masker oksigen dan menurunkan pesawat lebih dari 6.500 meter. Kemudian pesawat kembali ke ketinggian jelajah.


Penyelidikan pendahuluan oleh otoritas penerbangan sipil China memperlihatkan kopilot berusaha mematikan kipas angin untuk mencegah asap mencapai penumpang di kabin tanpa memberitahu kapten, tetapi dia malahan mematikan AC.

Para penumpang mengatakan mereka diperintahkan untuk memakai sabuk pengaman, sementara pesawat turun dari ketinggian.

Pejabat keselamatan di badan penerbangan sipil Cina, Qiao Yibin, mengatakan awak harus melakukan tindakan darurat, menjatuhkan masker oksigen sampai mereka mengetahui masalahnya.

Jika pesawat kehilangan tekanan di kabin, pilot harus menurunkan ketinggian pesawat untuk memastikan keselamatan awak dan penumpang.

Tetapi begitu mereka melihat pengatur udara dimatikan, mereka kemudian menghidupkannya kembali dan membawa pesawat pada ketinggian normal.

Pemerintah dilaporkan menyelidiki penyebab "dengan lebih rinci", lewat pemeriksaan rekaman data penerbangan dan rekaman suara kokpit untuk menentukan dengan tepat apa yang menyebabkan kejadian ini.

Lewat media sosial Cina, Weibo, maskapai menyatakan kebijakan "tidak ada toleransi" terkait pelanggaran tingkah laku awak,

Peraturan penerbangan Cina melarang semua awak merokok dan tidak membolehkan penumpang menggunakan rokok elektronik di dalam pesawat sejak tahun 2006.

Tetapi muncul sejumlah tuduhan terkait dengan beberapa pilot yang merokok dalam penerbangan Cina lainnya, termasuk pada tahun 2015 ketika radio pemerintah berbicara dengan para penumpang penerbangan Hong Kong-Bejing yang menyatakan mereka mencium bau tajam rokok dari kokpit.