Prabowo: Kekayaan Nasional Tergerus Dibawa ke Luar Negeri

Prabowo: Kekayaan Nasional Tergerus Dibawa ke Luar Negeri

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengingatkan kondisi ekonomi yang semakin menggerus kekayaan nasional dan rakyat Indonesia saat ini. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri acara Halal Bihalal keluarga Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), di Jalan Kramat Raya nomor 45, Jakarta Pusat, Sabtu (14/7/2018).

Prabowo mengatakan hal yang terjadi sekarang ini di Indonesia, yakni mengalirnya kekayaan negara ke luar negeri. Ia mengatakan, kekayaan alam bangsa ini terus dicuri keluar negeri.

"Kelapa sawit yang kita punya lebih dari 11 juta hektare, tetapi untungnya ke luar negara, yang tinggal hanya upah murah untuk buruh," kata mantan danjen Kopassus ini.


Begitu juga, lanjut dia, karet, emas, batu bara, dan semua komoditas dan hasil tambang yang dimiliki bangsa ini. Hasil keuntungan komoditas itu bukan dinikmati rakyat Indonesia. 

Karena itu, tidak ada kekayaan petani, buruh, dan penambang yang dihasilkan dari semua komoditas ini. "Yang ada hanya upah murah, dan tidak menjadi sebuah kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Akibatnya, sebut Prabowo, masyarakat yang memiliki aset, tanah dan bangunan menjual aset itu kepada pemilik modal untuk mencukupi kebutuhannya. Akhirnya, pemilik modal yang menguasai mayoritas tanah dan bangunan, termasuk di Jakarta, sedangkan masyarakatnya hanya menumpang.

Di sisi elite pemerintahan, Prabowo mengatakan, justru melanggar hukum yang telah dibuat sendiri demi menjaga kekuasaan.  “Elite pemerintahnya menipu dengan dalil-dalil yuridis yang manis, menyebut situasi tidak ada masalah, walau dolar menyentuh Rp 14 ribu situasi masih bagus," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menjadi indikator kondisi ekonomi Indonesia mengkhawatirkan. Saat ini, nilai tukar satu dolar telah menyentuh lebih dari Rp 14 ribu. 

“Ini berarti ukuran penghasilan masyarakat kita di dunia internasional terus turun,” kata Prabowo. 

Karena itu, Prabowo berharap kepada umat Islam untuk bisa berperan besar menyelamatkan bangsa Indonesia dengan cara memilih peimpin di 2019 yang terbaik. Ia mengimbau umat Islam tidak memilih kekuatan kelompok politik yang memecah belah masyarakat dan melakukan diskriminasi terhadap umat Islam.