Suhardiman Amby Sarankan Gubernur Terpilih Bentuk Tim Transisi, Ini Alasannya

Suhardiman Amby Sarankan Gubernur Terpilih Bentuk Tim Transisi, Ini Alasannya

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - DPRD Riau menyarankan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersinergi dengan Gubernur Riau (Gubri) terpilih dalam pembahasan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau 2019. Selain itu, perlu dibentuk tim transisi agar program dan visi misi Gubri terpilih bisa dimasukkan dalam APBD Riau Tahun Anggaran (TA) 2019.

Gubri terpilih berdasarkan penghitungan suara sementara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Riau adalah Syamsuar-Edy Afrizal Natar Nasution. Paslon nomor urut 1 itu berhasil mengungguli tiga paslon lainnya, M Lukman Edy-Hardianto, Firdaus-Rusli Effendi, dan Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno. Diyakini, jumlah perolehan suaranya tidak akan mampu terkejar oleh pesaingnya itu.

Dikatakan anggota Dewan Suhardiman Amby, pihaknya menyarankan agar segera dibentuk tim transisi. "Hal itu agar program dan visi misi Gubri terpilih periode 2019-2024 bisa dimasukan dalam APBD TA 2019," ungkap Suhardiman Amby, Senin (2/7/2018).


Sekretaris Komisi III DPRD Riau itu berharap pada Kebijakan Umum Anggaran ( KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Riau TA 2019 sudah masuk program prioritas Gubri baru. "Karena Gubri terpilih dilantik pada Februari 2019, tidak mungkin Gubri terpilih melaksanakan  program yang bukan menjadi visi misinya," lanjut politisi yang akrab disapa Datuk itu.

Untuk itu, menurutnya, tim transisi yang bertugas akan membahas dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Riau pada  KUA-PPAS APBD Riau TA 2019. "Sehingga di APBD itu, visi dan misi Gubri Syamsuar tergambar," sebutnya.

Lebih lanjut Datuk mengatakan, Ketua TAPD dan Bappeda Riau juga harus membuka diri untuk melakukan komunikasi dan koordinasi dengan baik dengan tim transisi. Kalau hal itu tidak dilakukan, maka visi misi dan program yang dijanjikan Gubri terpilih kepada masyarakat tidak bisa direalisasikan.

"Gubernur terpilih juga harus bisa berkordinasi dan berkomunikasi dengan gubernur sekarang. Sehingga saat ketuk palu bulan November 2018 (pengesahan KUA-PPAS dan RAPBD Riau TA 2019), kegiatan sudah disusun Gubri terpilih. Dan saat dilantik bulan  Februari 2019, otomatis program bisa dijalankan.

"Bila tidak ada tim transisi itu, maka gubernur terpilih hanya melaksanakan program gubernur lama, Andi Rahman. Seperti yang terjadi pada mantan Gubernur Anas Maamun  yang hanya melanjutkan dan menjalankan program gubernur sebelumnya," pungkas Datuk.


Reporter: Dodi Ferdian
Editor: Rico Mardianto