China Kembali Luncurkan Jalur Khusus Pengguna Smartphone, Perlukah di Indonesia?

China Kembali Luncurkan Jalur Khusus Pengguna Smartphone, Perlukah di Indonesia?

RIAUMANDIRI.CO - Zaman sekarang smartphone tampaknya sudah menjadi kebutuhan primer yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia. Bahkan tak sedikit orang yang lebih memilih tidak membawa dompet ketimbang ponsel pintar mereka.

Keberadaan smartphone memang dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja. Namun sayangnya, benda berteknologi canggih ini juga dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak digunakan dengan bijak.

Anda mungkin sudah sering mendengar istilah kecanduan smartphone. Ini merupakan kondisi ketika seseorang rela menatap layar smartphone mereka hingga berjam-jam tanpa istirahat layaknya zombie.


Tak heran, demam smartphone sempat menjadi perhatian sejumlah negara. Seperti Jerman yang telah mengeluarkan frase "Smombie" pada acara Youth World of The Year 2015 lalu. Frase ini muncul menyusul sejumlah kecelakaan yang dialami oleh para pengguna smartphone saat sedang berjalan kaki.

Salah satunya kecelakaan trem yang dialami seorang warga karena terlalu sibuk memainkan smartphone miliknya. Buntut dari kasus tersebut, pemerintah kota Augsburg dan Cologne memasang lampu lalu lintas khusus untuk para pejalan kaki.

Hal serupa kini dilakukan oleh Kota Xi'an di China. Beberapa waktu lalu, pemerintah Kota Xi'an meresmikan jalur khusus untuk para "phubber", istilah untuk orang-orang yang berjalan sambil menatap smartphone dan mengabaikan kondisi di sekitarnya.

Jalur tersebut dicat berwarna merah, hijau, dan biru, serta menampilkan gambar smartphone pada bagian tengahnya. Lebarnya mencapai 80 cm dengan panjang 100 m.

Menurut laporan media lokal, jalur khusus ini sebetulnya merupakan strategi pemesaran yang dilakukan sebuah pusat perbelanjaan untuk menarik perhatian pengunjung. Namun siapa sangka, jalur tersebut ternyata benar-benar bermanfaat bagi para pengguna smartphone.

Menurut laporan media lokal, jalur khusus ini sebetulnya merupakan strategi pemesaran yang dilakukan sebuah pusat perbelanjaan untuk menarik perhatian pengunjung. Namun siapa sangka, jalur tersebut ternyata benar-benar bermanfaat bagi para pengguna smartphone.

Sejumlah penduduk memuji gagasan tersebut dan dianggap sebagai salah cara terbaik untuk menjaga keselamatan para "phubber".

"Semua orang yang berjalan di sini berpikir bahwa jalur itu sangat aman, karena di sisi jalan selalu ada mobil dan kendaraan yang hilir mudik," kata seorang warga kepada The Paper.

"Kehidupan para generasi muda disini begitu cepat, saat berjalan mereka selalu melihat ponselnya. Setidaknya jalur ini mengurangi beban pikiran mereka saat sedang menggunakan smartphone," ujar lainnya.

Ini bukan pertama kalinya Cina membangun jalur khusus untuk para pengguna smartphone. Pada 2014 lalu, kota Chongqing telah lebih dulu meluncurkan inovasi tersebut. Tujuannya adalah untuk mengurangi tingkat kecelakaan terutama yang melibatkan anak-anak dan orang tua.

Bagaimana dengan Indonesia? Apakah jalur "zombie" ini juga harus disebar di kota-kota besar, mengingat negara kita termasuk salah satu pengguna smartphone terbanyak di dunia.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Hootsuite beberapa waktu lalu, Indonesia berada pada posisi ketiga dengan total 140 juta penduduk yang aktif menggunakan Facebook. Secara tidak langsung hal tersebut membuktikan bahwa hampir setengah dari populasi negara kita benar-benar telah kecanduan smartphone.

Editor: Nandra F Piliang

Sumber: Okezone