Ada Bukti Keterlibatan Pria yang Ditangkap Densus 88 di UR dengan Jaringan JAD

Ada Bukti Keterlibatan Pria yang Ditangkap Densus 88 di UR dengan Jaringan JAD

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Keterkaitan Muhammad Nur Zamzam alias Zamzam alias Jack, terduga teroris yang diamankan di Kampus Universitas Riau (UR), dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) semakin kuat. Hal itu diketahui dari kedekatan hubungannya dengan Mursalim alias Ical alias Pak Ngah, pelaku yang tewas saat menyerang Mapolda Riau beberapa waktu lalu.

Jack merupakan satu dari 3 orang yang diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri dalam penggerebekan di UR, Sabtu(2/6) kemarin. Namun dari ketiganya, Jack sudah berstatus tersangka.

Jack yang merupakan alumni UR memiliki kemampuan untuk merakit bom TATP. Ia juga membagi keahliannya tersebut di tautan grup media sosial Telegram.


Keahlian ini lah kemudian pernah dimanfaatkan Pak Ngah, pentolan JAD untuk daerah Kota Dumai. Pak Ngah diketahui sempat memesan bom kepada Jack untuk menyerang Mapolda Riau, 16 Mei lalu. 

"Namun demikian dijawab Z (Jack,red) ada agenda lain. Sehingga permintaan belum dipenuhi," ungkap Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto, Senin (4/6).

Dengan komunikasi seperti itu, diyakini Jack yang merupakan alumni jurusan Pariwisata Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fisip) UR, memiliki hubungan yang dekat dengan Pak Ngah, terduga teroris yang tewas dilumpuhkan timah panas dalam serangan tersebut.

"Kemudian kalau dikaitkan Z pernah dimintai pesanan bom oleh Pak Ngah, tentu mereka punya hubungan spesial. Dekat. Tidak mungkin kalau tidak dekat bisa pesan bom," terang mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Meski begitu, dia mengatakan Polisi masih terus mendalami keterangan Jack yang merupakan warga Lubuk Sakat, Sampian Raja, Kampar, dan dua rekannya OS alias K dan EB alias B yang saat ini masih ditahan di Mapolda Riau. Keterangan itu, termasuk untuk menentukan status K dan EB yang masing-masing merupakan alumni Jurusan Komunikasi dan Administrasi Negara Fisip UR, yang saat ini masih sebagai saksi. Sementara Jack terlebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka.

Lebih lanjut dijelaskannya, dari penggerebekan dan penangkapan yang dilakukan di Gedung Gelanggang Mahasiswa, Kampus Fisip, UR, Polisi turut menyita sejumlah barang bukti lain, selain empat bom, bahan peledak serta busur dan anak panah. Barang bukti itu adalah buku-buku dan video yang berkaitan dengan ISIS. "Iya ada beberapa (bukti video dan buku terkait ISIS). Sudah diamankan," imbuh Sunarto. 

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto menjelaskan, Jack diduga ada kaitannya jaringan Batty Bagus Nugraha alias Kholid yang merupakan anggota kelompok JAD yang tewas dalam penangkapan kelompok JAD Bekasi dan JAD Pekalongan pada hari Minggu (13/5) di Terminal Pasir Hayam, Cianjur Jawa Barat.

"MNZ juga terkait secara jaringan dengan Kholis alias Ibad alias Jundi ditangkap pada 19 Januari 2016," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (3/6) kemarin.

Reporter: Dodi Ferdian
Editor: Nandra F Piliang