Ribuan Masyarakat Sambut Kedatangan Panglima TNI

Ribuan Masyarakat Sambut Kedatangan Panglima TNI
SIAK (RIAUMANDIRI.co) - Ribuan siswa berseragam pramuka tampak antusias menyambut kedatangan rombongan panglima TNI, mereka siap berdiri sembari mengibarkan bendera merah putih, sebagai simbol kegembiraan bisa menyapa langsung orang no satu dijajaran TNI itu. Terlihat sepanjang 1 Km akses masuk lokasi acara, pelajar dari tingkat SD, SMP dan SMA berbaris rapih. Antusias yang sama juga ditunjukkan masyarakat di luar lokasi, yakni sepanjang jalan dari Kota Siak menuju persawahan Bungaraya, tampak beberapa titik pelajar berkumpul, diantaranya di jalan Hangtuah, Kwalian, dan Buantan Besar, mereka juga mengibarkan bendera merah putih saat rombongan melintas.
 
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bersama Gubernur Riau, Bupati Syamsuar tiba di persawahan Kampung Bungaraya Kecamatan Bungaraya sekitar pukul 09.28 WIB mereka disambut dengan prosesi adat resam Melayu, tabuhan kompang mengiringi rombongan berjalan dari mobil hinga ke tenda prosesi acara. Panglima TNI juga membawa Kasad Jenderal Mulyono, Menteri Pertanian yang di wakili Dirjen Holtikultura Bibit Sujon, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Kapolda Riau Irjen Zulkarnain, Ketua DPRD Provinsi Riau Septina Primawati Rusli, bupati/wali kota Kodam Bukit Barisan, dan tamu undangan lainya.
 
Motivasi Bupati Syamsuar berharap, kehadiran Panglima TNI bersama jajaran pihak Kementrian Pertanian RI di Persawahan Bungaraya ini bisa memotovasi petani dalam meningkatkan produksi tanaman pangan, baik itu padi, jagung dan tanaman pangan lainnya. Kehadiran orang nomor wahid di jajaran TNI itu dinilai sebuah penghargaan dan kepercayaan bagi Siak untuk bisa mewujudkan swasembada pangan. Selain itu, Bupati Syamsuar mengaku perkembangan beberapa tahun terakhir sektor pertanian padi di Siak menunjukkan kemajuan, produksi padi terus meningkat dari tahun ke tahun, selain itu luas hamparan sawah juga meningkat.
 
"Target kedepannya seluruh hamparan sawah di Siak bisa dua kali tanam pertahun, jadi kedepannya hasil panennya akan bertambah, minimal bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Siak, jika lebih bisa dipasarkan di Kabupaten tetangga. Data prouksi padi pada tahun 2016 baru 38 ribu ton, hasil itu sudah ada kenaikan dari tahun sebelumnya," kata Syamsuar. Selain itu, Syamsuar juga berjanji akan meningkatkan prouksi jagung, selaku pemerintah daerah ia akan mengulirkan kebijakan penanaman jagung di moment peremajaan kelapa sawit atau tumpang sari menunggu kelapa sawit besar dan produksi. 
 
"Sesuai dengan arahan Kasad tadi, dengan adanya peremjaan sawit di beberapa Kecamatan di Kabupaten Siak, kami akan menggalakkan masyarakat untuk menanam jagung, mudah-mudahan dapat diikuti semua petani di Kabupaten Siak. Besar harapan kami untuk itu," ungkap Syamsuar dihadapan awak media. Di lain sisi, Syamsuar mengakui bahwa hasil prouksi padi dari seluruh hamparan sawah yang ada di Siak belum mencukupi kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Siak. Ia sangat menyayangkan padi hasil pertanian di Bungaraya dijual kepada penampung dan dibawa ke daerah lain, harapannya kerja sama dengan bulog bisa terjalin, sehingga padi dari Siak bisa didistribusikan ke seluruh kecamatan se-Kabupaten Siak, sehingga bisa terukur secara pasti berapa kekurangan produksi padi.
 
"Untuk kebutuhan Kabupaten Siak saat ini masih kurang, hal itu menjadi perhatian kami, sekarang sudah ada kerjasama dengan bulog, mereka harus membantu agar petani tidak lari keluar untuk menjual beras. Karena kalau beras banyak yang dijual keluar maka beras daerah luar akan masuk, maka dari itu kami bantuan dari dandim," harap Syamsuar. Lebih jauh, Bupati Syamsuar menegaskan kini Pemda Siak fokus mengembangkan sektor pertanian pangan khususnya padi di 4 Kecamatan, yakni Bungaraya, Sungai Mandau, Sabak Auh dan Sungai Apit. Namun demikian, ia tidak memungkiri adanya antusias yang sama dari petani di kecamatan lainya, guna menyikapi harapan masyarakat itu, ia akan menggerakkan jajarannya untuk meninjau dan melakukan kajian, apakah cocok daerah itu dijadikan areal persawahan.
 
Sementara, Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengapresiasi program penanaman 5.000 hektare padi dan jagung di Kabupaten Siak, menurut dia ini adalah langkah bagus dan luar biasa dalam swasembada pangan di daerah. "Tiap-tiap kabupaten/kota mempunyai lahan sawah 5.000 hektare saja, maka kebutuhan beras di daerah tersebut akan terpenuhi," kata Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Dalam urusan pangan, Gatot Nurmantyo mengakui bahwa petani memiliki jasa yang sangat besar, tanpa adanya perjuangan petani maka ketahanan pangan akan goyang, dan berdampak kepada ketahanan nasional. Untk itu, menurut Gatot, petani pantas mendapat gelar sebagai pahlawan NKRI. 
 
"Para pahlawan NKRI ini adalah petani, karena petanilah yang mensukseskan ketahanan pangan yang sudah lama kita ingini," jelasnya. Ia menjelaskan program TNI yang kini ikut terjun mensukseskan ketahanan pangan, berbaur dengan petani, ikut langsung terjun ke sawah. "Ke depan TNI bersama petani akan selalu berkoordinasi dan saling membantu dalam hal swasempada pangan. Nanti Babinsa akan terlibat mengawal pertanian ini bersama petani," kata Gatot. Menurut Gatot, saat ini produksi padi di Indonesia mencapai 1.800 juta ton/tahun. Ke depan ia menargetkan akan menambah penghasilan produksi padi.  "Sesuai dengan visi bapak Presiden, bahwa 2045 Indonesia menjadi sentra lumbung padi dunia. Untuk kita akan tingkatkan terus produksi padi di setiap daerah," pungkasnya.(adv/hms)