Akibat Karhutla

Tim Pemadam Kebakaran Terpaksa Nginap di Hutan

Tim Pemadam Kebakaran Terpaksa Nginap di Hutan

MERANTI (riaumandiri.co) - Terjadinya kebakaran hutan dan lahan  di Dusun III, Kampung Balak, Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, beberapa waktu lalu, menyebabkan tim pemadam kebakaran harus menginap di lokasi kebakaran.

Dua titik api melahap sedikitnya 6 haktare lahan di Dusun III, Kampung Balak, Desa Tanjung Peranap tersebut.

Plt Kalaksa BPBD Kepulauan Meranti, M Edy Afrizal, Rabu (15/2) siang, mengungkapkan bahwa pihak Kepolisian, BPBD Meranti, TNI dan masyarakat masih melakukan pendinginan terhadap lahan terbakar di Desa Tanjungperanap, Kecamatan Tebingtinggi Barat.

"Apinya sudah mulai padam dan masih dilakukan pendinginan, yang men jadi kendala saat melakukan pemadaman minimnya peralatan dan sumber air di lokasi," kata lelaki yang akrap disapa Panglime itu.

Ia juga menjelaskan titik api yang masih dijaga di lokasi ada dua titik dan memakan lahan kurang lebih 6 haktare di lahan gambut yang merupakan lahan masyarakat Desa Tanjung Peranap.

Sementara itu, Danramil 02/Tebingtinggi, Mayor Arm Bismi Tanbunan SE menambahkan bahwa personil yang disiagakan di antaranya, Polri 8 Personil, TNI 4 Personil, BPBD Meranti 10 Orang, Masyarakat Peduli Api 6 orang dan dibantu masyarakat setempat.

"Memang ada hujan, namun hujannya belum samapai kelokasi kebakaran. Mudah-mudahan aja nanti hujan lebat sehingga apinya bisa padam," ujarnya saat berada di lokasi kebakaran.

Sementara itu, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Barliansyah SIK, menjelaskan adapun peralatan yang digunakan oleh pihak pemadaman di lapangan, mesin robin 3 Unit, semprot air 2 unit, ember, dan cangkul.

"Kondisi terakhir, sampai saat ini lahan yang terbakar masih mengeluarkan asap, tidak tertutup kemungkinan api masih akan hidup kembali dikarenakan kuatnya angin dan banyaknya daun, ranting yang kering," ungkap Barli.

Untuk diketahui, pihak BPBD Kabupaten Meranti, sampai saat ini masih mendirikan tenda darurat untuk tempat tinggal sementara di lokasi Karhutla tersebut.