Rekontruksi Pembunuhan Berencana

Martiana: Nanti Kubunuh Dia dan Ku Bawa Kepalanya pada Abang

Martiana: Nanti Kubunuh Dia dan Ku Bawa Kepalanya pada Abang
RIMBA MELINTANG (RIAUMANDIRI.co) - Jajaran Sat Reskrim Polres Rohil menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana yang terjadi di Jembatan Jumrah di Kecamatan Rimba Melintang, yang terjadi pada 28 November 2016 lalu, Kamis (26/1) kemarin.
 
Korban merupakan Manotar Marojahan Simamora dengan tersangka Martiana parangin angin (31) Ahmad Jais Hasibuan (42) dan Abu Syofian kamis (26/1). Reka kejadian di lakukan TKP, Rimba Melintang.
 
Rekonstruksi ini dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP Awaluddin, Kanit II iptu Raflita Ginting, KBO Iptu Zulmar dan dihadiri dari kejaksaan Maruli Sitanggang, Sulestari serta penasehat hukum tersangka Sartono SH, dan Kalna Siregar beserta puluhan personil dari Polres Rohil.
 
Pantauan Riaumandiri, pelaku meragakan 30 adegan. Bermula dari perbincangan antara pelaku Martiana dan Ahmad Jais, yang juga mantan suaminya. 
 
Pelaku Martiana mengaku kesal terhadap korban yang terus menghabisi hasil jerih payahnya selama ini, dan pelaku ingin mengajak Ahmad Jais untuk menghabisi korban Manotar yang masih berstatus sebagai suaminya itu.
 
"Jika abang tak mau bantu, biar aku yang bunuh dia dan akan kubawa kepalanya sama abang," kata Martina mencontohkan adegan.
 
Kasat Reskrim AKP Awaluddin di sela reka kejadian mengatakan, rekontruksi ini dilakukan untuk pembuktian yang dilakukan oleh ketiga tersangka atas perbuatan menghilangkan nyawa orang lain secara berencana kepada jaksa untuk dibawa kepersidangan.
 
Sementara untuk motif pembunuhan ini akibat hubungan lama bersemi kembali antara pelaku Martiana dan Ahmad Jais yang dulu pernah hidup berumah tangga.
 
Ketiga tersangka dijerat dengan pasal 340 dan 338 tentang pembunuhan berencana yang menghilangkan nyawa orang lain secara berencana, dengan ancaman maksimal seumur hidup.
 
"Akibat perbuatan ketiga tersangka ini mereka dikenai pasal 340 dengan ancaman minimal 20 maksimal seumur hidup," pungkas AKP Awaluddin.
 
Pelaku Martiana yang ditemui mengaku menyesal setelah membawa korban ke Bagansiapiapi hingga terjadi pembunuhan tersebut. Sedangkan pelaku Ahmad Jais juga mengaku menyesal, dan tanpa banyak kata yang terucap dari mulutnya.
 
Reporter: Jhoni Rohil
Editor: Nandra F Piliang