Tingkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Daerah, BRK Taja Seminar Tata Kelola BUMD

Tingkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Daerah, BRK Taja Seminar Tata Kelola BUMD

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah, Bank Riau Kepri menggelar seminar nasional Tata Kelola BUMD di Ballrooom Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri, Senin (23/1). Tampak hadir Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Harry Azhar Aziz yang didapuk sebagai pembicara tersebut.

 


Dalam sambutannya, Direktur Utama Bank Riau Kepri Irvandi Gustari berharap seminar nasional yang dilaksanakan dapat meningkatkan pertumbuhan di seluruh sektor perekonomian yang ada di Riau, terutama pada ekonomi mikro dan UMKM lewat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Riau saat ini. Irvandi juga mengatakan semoga seminar ini dapat mendorong terciptanya tata kelola keuangan yang terbuka, bersih dan sesuai dengan pengaturan yang benar pada BUMD di Provinsi Riau.


 

 


Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman melalui Sekretaris Daerah Provinsi Riau, H. Ahmad Hijazi menegaskan, BUMD bukan hanya aksesoris lembaga ekonomi, tapi berdasarkan semangat BUMD harus mampu merajut kebijakan pemerintah untuk meningkatkan ekonomi daerah dan juga ikut serta meningkatkan kontribusinya dalam menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).

 

 


Pada kesempatan itu juga, dilakukan penandatanganan pakta integritas bagi seluruh BUMD seProvinsi Riau yang berisi komitmen bagi seluruh Direksi dan Komisaris BUMD di Provinsi Riau untuk membentuk tata kelola keuangan yang bersih dan terbuka yaitu PT. PER, PT. PIR, PT. SPR, Jamkrida, Riau Petrolium dan Bank Riau Kepri.Ketua BPK RI Harry Azhar Aziz menyampaikan, menaruh harapan agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dapat memecahkan permasalahan kesejahteraan rakyat.

 

 

"Saya berharap supaya uang negara yang dipisahkan dan disalurkan kepada BUMD itu bisa terukur setiap tahunnya dan dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya," tuturnya.Harry juga menegaskan, BUMD harus memasukkan indikator-indikator kesejahteraan seperti penurunan tingkat kemiskinan, penurunan tingkat pengangguran dalam stragegi bisnis mereka.