Telan APBD Riau Miliaran Rupiah

Dewan Kecewa, Proyek Diduga Asal-asalan

Dewan Kecewa, Proyek Diduga Asal-asalan
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Komisi D DPRD Riau yang membidangi infrastruktur kecewa dengan sejumlah proyek di Kota Pekanbaru yang dikerjakan Dinas Pemukiman, Perumahan dan Pertanahan Provinsi Riau. 
 
Pasalnya proyek tersebut terkesan dikerjakan asal-asalan. Akibatnya, hasilnya tampak amburadul dan tidak sesuai dengan nilai proyek yang mencapai miliaran rupiah.
 
Hal tersebut terungkap dalam inspeksi mendadak yang dilakukan Ketua Komisi D DPRD Riau, Erizal Muluk, bersama sejumlah anggota Komisi D DPRD Riau lainnya,
 
Dewan Asri Auzar, Abdul Wahid, Yusuf Sikumbang, Mansyur HS, Farida Saad, dan Almainis, Senin (23/1) petang. 
Ada beberapa proyek yang dikunjungi anggota Dewan tersebut. Yakni proyek pembangungan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Tunjuk Ajar Integritas Provinsi Riau, di Jalan Ahmad Yani. 
 
Selanjutnya, proyek renovasi pembangunan Masjid Raya Pekanbaru di Jalan Senapelan, pembangunan drainase di Jalan Soekarno-Hatta, serta pembangunan Gedung Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Riau, di Jalan Sumatera.
 
"Ini, Ruang Terbuka Hijau Taman Tunjuk Ajar Integritas. Proyek senilai Rp9 miliar di APBD Riau Tahun 2016. Pengerjaannya tidak sesuai dengan anggaran yang disediakan. Selain bunga-bunganya dan rumput yang tidak tumbuh dengan baik, juga air kolamnya juga belum ada," kata Erizal Muluk di sela-sela sidak yang turut didampingi Kepala Dinas Pemukiman, Perumahan dan Pertanahan Provinsi Riau, Dwi Agus Sumarno.
 
Sementara itu, Abdul Wahid, juga mengatakan pembangunan RTH Taman Tunjuk Ajar Integritas Riau tersebut tidak sesuai dengan anggaran yang telah digelontorkan. Hal tersebut dilihat dari penanaman rumput yang tidak merata, serta pepohonan yang harganya ditaksir lebih rendah.
 
"Rp2 miliar seharusnya sudah bagus tamannya. Ini kan tidak. Rumput saja tidak tumbuh. Pohonnya saja lihat. Berapa paling harga pohon yang kecil itu. Seharusnya ditanam pohon besar langsung. Rumputnya juga seharusnya merata," sindir Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.
 
Sedangkan, saat meninjau perbaikan Masjid Raya Pekanbaru dengan anggaran Rp4 miliar, perasaan kecewa juga diungkapkan anggota Dewan. "Lihat, masih ada bagian masjid yang bocor. Sementara pembuatan kaligrafi di masjid itu juga tidak sempurna," kritik Erizal Muluk kecewa.
 
Sedangkan saat meninjau pembangunan drainase di Jalan Soekarno-Hatta, Dewan meminta pihak kontraktor melakukan perbaikan terhadap proyek-proyek tersebut. "Itu kan masih dalam tanggungjawab pihak kontraktor," imbuh Ketua DPD II Partai Golkar Pekanbaru tersebut.
 
"Itu juga juga terjadi karena lemahnya pengawasan pihak konsultan proyek sehingga perkejaan proyek masih amburadul," sambungnya.
 
Menanggapi kritikan anggota Dewan tersebut, Kepala Dinas Pemukiman, Perumahan dan Pertanahan Provinsi Riau, Dwi Agus Sumarno, mengapresiasi langkah Komisi D DPRD Riau yang ikut memantau pembangunan proyek-proyek yang dibiayai dari uang rakyat tersebut.
 
"Kita akan menindaklanjuti permintaan Komisi D (DPRD Riau) untuk meminta kontraktor proyek melakukan perbaikan sejumlah pekerjaan yang belum sesuai dengan rancangan proyek," ujarnya. ***