Walikota Dumai 'Berang'

Lihat Tumpukan Sampah di Drainase Jalan Sultan Hasanuddin

Lihat Tumpukan Sampah di Drainase Jalan Sultan Hasanuddin
DUMAI (RIAUMANDIRI.co) - Wali Kota Dumai Zulkifli AS mendadak mengecek kegiatan normalisasi drainase yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dumai di Jalan Sultan Hasanuddin, Kota Dumai.
 
Pantauan  saat melakukan pengecekan tersebut, dirinya sempat 'berang' (marah, redz) karena kaget melihat kondisi saluran drainase di jalan tersebut yang penuh dengan sampah plastik dan pasir.
 
Ia melihat langsung bagaimana alat berat yang diturunkan Dinas PUPR mengangkat sampah dari saluran drainase depan jalan masuk Pasar Bundara Sri Mersing dipindahkan ke dalam truk milik Pemko Dumai.
 
"Ini kurang pengawasan. Akibatnya sampah menumpuk dalam saluran drainase di sini (Jalan Sultan Hasanuddin)," ujarnya, Senin (16/1)  disela-sela dirinya melihat kegiatan normalisasi drainase.
 
Ia mengatakan, jika sampah tidak menumpuk dalam saluran drainase air hujan dan air laut pasang bisa mengalir lancar ke Sungai Mesjid. "Bagaimana air mau lancar, kalau drainasenya tersumbat sampah," ulasnya.
 
Ia pun mengingatkan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan Dumai. Salah satunya membuang sampah pada tempatnya. "Mari kita sama-sama tidak membuang sampah ke dalam drainase. Kalau drainase lancar, tidak butuh lama genangan air itu hilang usai hujan," imbuhnya.
 
Di tempat yang sama Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Dumai Muhammad Nasir mengatakan, pihaknya menargetkan dalam waktu dua bulan normalisasi drainase tersebut bisa selesai.
 
"Awalnya kita mencari titik-titik yang krusial. Melihat banyaknya sampah yang menghambat aliran air ke sungai, seperti di Jalan Sultan hasanuddin. Setelah box kontrol kita buka dan melihat banyaknya tumpukan sampah," bebernya.
 
Akibat dari genangan air yang lambat surut, ruas jalan akan menjadi rusak. "Untuk itu, kita akan gesa normalisasi ini. Bulan depan akan lebih kita optimalkan lagi pengerjaannya," jelasnya.
 
Drainase atau pengatusan adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini dapat dilakukan dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Irigasi dan drainase merupakan bagian penting dalam penataan sistem penyediaan air di bidang pertanian maupun tata ruang.
 
Saluran drainase sering kali dirujuk sebagai drainase saja karena secara teknis hampir semua drainase terkait dengan pembuatan saluran. Saluran drainase permukaan biasanya berupa parit , sementara untuk bawah tanah disebut gorong-gorong di bawah tanah.
 
Dalam lingkup rekayasa sipil, drainase dibatasi sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal sesuai dengan kepentingan. Dalam tata ruang, drainase berperan penting untuk mengatur pasokan air demi pencegahan banjir. Drainase juga bagian dari usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas.