Jadi Pembicara di Seminar Semiloka Sagu Nasional

Irwan Harap Pempus Kembangkan Industri Hilir Sagu

Irwan Harap Pempus Kembangkan Industri Hilir Sagu

BOGOR (RIAUMANDIRI.co) - Bupati Kepulauan Meranti  H Irwan  berkesempatan menjadi narasumber bersama beberapa profesor se-Indonesia dalam kegiatan Seminar Semiloka Sagu di Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun) Cimanggu Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/11).

Dalam pemaparannya, H Irwan meminta pemerintah pusat tidak hanya terfokus pada Padi, Jagung dan Kedele (Pajale) saja, tetapi harus Padi, Jagung, Kedele, dan Sagu (Pajalegu), serta pengadaan Industri Hilir Sagu.

Mengingat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, menjadi salah satu kabupaten penghasil sagu dengan kualitas yang sangat baik. Ditambah, untuk saat ini, Kabupaten termuda se Riau itu telah menghasilkan lebih 350 produk olahan berbahan dasar sagu.

Pada kesempatan itu Bupati Meranti H Irwan, fokus mengusulkan kepada Pemerintah Pusat khususnya Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memasukan Sagu ke dalam program pengembangan pangan Nasional dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan.


Sejauh ini Kementerian Pertanian seperti dikatakan Irwan, hanya fokus pada 3 (tiga) pangan pokok yakni Padi, Jagung dan Kedele (Pajale) dan Sagu belum termasuk di dalamnya. "Kita hanya meminta ada Goodwill dari Pemerintah sendiri untuk mendorong pengembangan Sagu.

Jika hal itu tidak ada, maka mustahil sagu dapat dikembangkan. Saat ini Pemerintah intens mengembangkan Pajale tapi sagu tidak masuk. Kami ingin mengusulkan dalam kegiatan ini mari bersama-sama kita merekomdasikan pada Kementan, bukan hanya Pajale tapi Padi, Jagung, Kedai, Sagu (Pajalegu)," kata H Irwan di hadapan para profesor, peneliti, praktisi sagu, dan peserta seminar.

Kata H Irwan lagi, jika sagu yang merupakan salah satu peluang alternatif masa depan pangan Nasional belum masuk, sama halnya pemerintah pusat menganaktirikan sagu.

Padahal, tambahnya, padahal sagu ini jelas merupakan peluang masa depan pangan Nasional. "Kami yakin sagu mampu menjadi cadangan kedepan menuju kedaulatan pangan," ujar H Irwan lagi.

Di hadapan para perwakilan Pemerintah Pusat dari Kementerian terkait, Bupati H Irwan yang didampingi Plt Sekda Julian Norwis, Kadishut  H Makmun Murod dan Kabag Humas Helfandi,

juga menyarankan agar arah kebijakan dari Pemerintah Pusat juga fokus mengembangkan Industri Hilir Sagu. Hal itu perlu dilakukan mengingat semakin rendahnya harga sagu di pasaran,

padahal Kabupaten Meranti sebagai salah satu daerah penghasil sagu terbesar di Indonesia tengah gencar-gencarnya mendorong pegembangan Sagu dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat.

"Kita harap arah kebijakan juga difokuskan pada Industri Hilir Sagu. Jika tidak, akan berimplikasi pasa semakin rendahnya harga sagu, padahal kita terus mendorong pengambangannya," ungkap Irwan.

Beberapa pembicara seperti DR Haris Gunawan selaku Deputi IV BRG RI Bidang Penelitan dan Pengambangan, menilai usulan dari Kabupaten Kepulauan Meranti itu sangat baik untuk ditindaklanjuti dalam upaya pengembangan potensi Sagu Nasional.

Kata Prof Dr Bintoro MAgr, untuk kemajuan Indonesia, pemerintah sudah mati-matian mencapai swasembada beras. Namun, hingga 2014 belum terlalu berhasil.

Jika terus dibiarkan mala negara bisa kolap karena tidak berhasil mewujudkan kedaulatan pangan. Saat ini Indonesia terkenal sebagai negara pengimpor mulai dari pengimpor terbesar gula,

minyak bumi, dan lainnya. Tapi jika potensi Sagu mampu dikelola dengan baik maka semua itu mampu ditutupi. "Sagu bisa menjadi solusi pembuatan gula sagu.

Satu kilo ampas sagu bisa menghasilkan setengah liter gula cair. Ini bisa dilakukan dalam rangka swasembada gula dimana kita memiliki 1.5 Juta Ha lebih perkebunan Sagu yang tersebar dari Papua, Papua Barat dan Kabupaten Meranti Riau," jelasnya.

Ditambahkan Bintoro, glukosa yang dihasilkan Sagu sangat aman dan memiliki potensi ekonomi yang tinggi. "Glukos dari Sagu baik untuk kesehatan.

Harusnya banyak investor melirik kesini karena sangat menjanjikan selain itu ekonomi rakyat bisa terangkat dan daerah tertinggal bisa menjadi tidak tertinggal, jika Potensi Sagu digali dengan baik," ujarnya lagi. (gor/ivi)