Petugas Temukan Sisa Perambahan Liar

Giliran Hutan Lindung Batang Ulak Dilalap Api

Giliran Hutan Lindung Batang Ulak Dilalap Api

BANGKINANG (RIAUMANDIRI.co) - Kebakaran hutan dan lahan, masih saja mengintai Riau. Kali ini, kebakaran melanda Hutan Lindung Batang Ulak, yang berada di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, kabupaten Kampar. Kebakaran di lokasi itu telah terjadi sejak sepekan belakangan ini.

Sama dengan Karhutla di daerah lain, kebakaran hutan yang lokasinya bersebelahan dengan Kawasan Suaka Margasatwa Giliran Bukit Rimbang Baling, diduga disengaja. Pasalnya, di lokasi kebakaran, petugas menemukan bekas dan sisa-sisa dari aksi perambahan liar alias illegal logging. Tidak hanya itu, sebagian kawasan hutan juga telah berubah fungsi menjadi perkebunan sawit.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Kehutanan Riau, Fadrizal Labay, saat dikonfirmasi membenarkan adanya aktivitas illegal logging dengan membakar di kawasan hutan lindung tersebut.

Menurutnya, pihaknya bersama Dishut Kampar langsung turun ke lapangan untu melakukan penyelidikan kejadian tersebut. "Sejak Selasa kemarin kita telah turunkan tim ke sana untuk melakukan pengusutan," ujarnya, Rabu (19/10). "Soal hasil kita masih tunggu kerja tim tersebut. Sampai hari ini saya belum mendapat laporan," tambahnya.

Sementara itu, public relations Sinarmas Forestry Wilayah Riau Nurul Huda, didampingi Fire Tim Head Priyanto, menjelaskan, tiga unit tim darat dari Regu Pemadam Kebakaran (RPK) Sinarmas bersama TNI/Polri dan Manggala Agni, harus bekerja ekstra keras untuk memadamkan api. Hal itu mengingat lokasi yang terbakar berada pada kawasan perbukitan yang sempit dengan ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut.

Tidak hanya dari darat, pemadaman api dengan cara bom air juga dilakukan dari udara. Dalam hal ini helikopter S61 milik BNPB dan helikpter Superpuma milik Sinarmas bahu membahu memadamkan api.

"Tim darat RPK Sinarmas Forestry bersama RPK Mitra Sinar Mas dari PT PSPI telah satu minggu memadamkan api di perbukitan Hutan Lindung Batang Ulak ini," ujarnya.

Ia menjelaskan, tim darat Sinarmas mendapatkan kesulitan karena di samping medan yang sulit dengan tingkat kemiringan rata-rata sekitar 45 derajat sampai 65 derajat, sumber air juga relatif jauh dari lokasi kebakaran.

"Kita dari perusahaan Sinarmas mengerahkan 2 heli, selain Superpuma juga mengerahkan Heli B3 PK-DAM untuk distribusi logistik, peralatan dan personil. Kawasan yang kita padamkan ini adalah merupakan Hutan Lindung Batang Ulak yang berada di luar kawasan mitra Perusahan Sinarmas PT PSPSI," terangnya. Terpisah, pihak Damkar Kampar mengaku belum mendapatkan informasi terkait adanya Karlahut tersebut.

"Sampai saat ini kita belum menerima laporan adanya kebakaran di hutan lindung tersebut, armada kita saat ini disiagakan di Siak Hulu, karena ada pos di sana, kalau ada info pasti kita turun ke lokasi, tapi biasanya kalau didaerah sudah ada masyarakat peduli api yang dibentuk 5 orang setiap desa, dan itu dibawah koordinasi camat," ungkap  Kepala Damkar Kampar, Jhon Edi. Sementara itu, Camat Kampar Kiri Hulu, Nuzhum Arshal dan Kepala BPBD Kampar Santoso hingga berita ini diturunkan belum bisa dihubungi. (ari, hlr, rls)