Yahoo Mulai Persulit Pengguna Lama Pindah Akun?

Yahoo Mulai Persulit Pengguna Lama Pindah Akun?

RIAUMANDIRI.co - Yahoo mengakui sistemnya diretas pada akhir September lalu. Peretasan ini membuat data pribadi 500 juta pengguna bocor.

Awal Oktober ini, Yahoo menonaktifkan fitur forward email, yang memungkinkan pengguna secara aktif mengirimkan email yang masuk ke akun Yahoo ke akun email lainnya.

AP merupakan pihak pertama yang melaporkan perubahan ini, mengutip pembicaraan dengan beberapa pengguna email Yahoo yang berusaha untuk menggunakan layanan email lain. Menurut TechCrunch, apa yang Yahoo lakukan jelas terlihat sebagai usaha mereka untuk mencegah penggunanya berpindah ke layanan email lain.

Yahoo menolak berkomentar tentang hal ini, dan justru mengarahkan untuk membuka halaman bantuan yang menjelaskan mengapa fitur forward tidak bisa digunakan.

"Fitur ini sedang dalam pengembangan. Karena itu, kami telah menonaktifkan fitur Mail Forwarding untuk sementara. Jika Anda sudah mengaktifkan fitur ini sebelum ini, maka email Anda akan secara otomatis terkirim ke alamat yang telah Anda buat," tulis Yahoo.

Hal ini berarti, pengguna yang telah mengaktifkan fitur forward sebelum Yahoo menonaktifkan fitur tersebut tetap dapat melakukan forward email tanpa masalah. Forward email adalah fitur dasar yang disediakan oleh semua penyedia layanan email besar. Fitur forward bukanlah sesuatu yang baru atau mengharuskan penyedia layanan untuk mematikan fitur ini jika mereka ingin "memperbaiki" fitur itu.

Yahoo tampaknya berusaha untuk mempersulit pengguna lama untuk pindah ke layanan lain. Dengan begitu, Yahoo tetap dapat mempertahankan pengguna aktif mereka. Tidak heran jika Yahoo ingin melakukan ini, mengingat perjanjian akuisisi dengan Verizon belum diselesaikan.

Kabar terbaru menyebutkan, Verizon ingin diskon senilai USD1 miliar (Rp13 triliun) karena adanya kabar buruk tentang Yahoo.(mtr/ivn)