Klaim BBM Punya Negara, Jokowi Salah Sebut?

Klaim BBM Punya Negara, Jokowi Salah Sebut?

JAKARATA (RIAUMANDIRI.co) - Presiden Joko Widodo baru saja menggelar rapat terbatas untuk membahas mengenai pengembangan ekonomi digital di Kantor Kepresidenan, Selasa (27/9). Dalam kesempatan itu, sang presiden menekankan tentang pentingnya dukungan pemerintah untuk memperkuat ekonomi digital.

"Lakukan deregulasi besar-besaran untuk mendukung berkembangnya industri 'e-commerce'. Satu hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah pelatihan untuk mengembangkan kapasitas bagi pelaku pemula e-commerce sehingga akan semakin mampu bersaing di dunia bisnis," ujar Jokowi. "Saya juga minta dilakukan percepatan jangkauan infrastruktur telekomunikasi yang dibutuhkan pelaku-pelaku 'e-commerce'."

Tidak hanya itu, Jokowi juga sempat sempat membahas soal layanan pesan instan BlackBerry Messenger (BBM). Namun, ia justru mengatakan jika BBM sudah menjadi 100 persen milik Indonesia sehingga bisa dijadikan platform asli Tanah Air.

"Kita harapkan nanti seluruh hal yang berkaitan dengan 'e-commerce' kita baik retail platformnya, baik logistik platformnya bisa nempel ke BlackBerry Messenger khususnya yang nanti betul-betul kita siapkan menjadi platform asli Indonesia," terang Jokowi seperti yang tertera di keterangan pers.

Pernyataan tersebut tentunya langsung membuat publik bertanya-tanya. Banyak yang menduga jika Jokowi salah informasi atau keterangan itu salah ketik.

Pasalnya, berdasarkan kabar terbaru BlackBerry hanya mengumumkan aliansi strategis dengan Elang Mahkota Teknologi (Emtek). Nantinya mereka akan memberikan para pengguna BBM akses kepada konten dan layanannya.(wow/ivn)