KKN Mahasiswa UMRI Kelompok XII, Ciptakan Kampung Hijau di Simpang Baru

KKN Mahasiswa UMRI Kelompok XII, Ciptakan Kampung Hijau di Simpang Baru
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co)  - Sebanyak 17 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Riau, kelompok XII, selama sebulan sejak 1 Agustus, menciptakan program ' Kampung Hijau' di Jalan Rajawali, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari gerakan seribu Biopori yang akan dilakukan kedepannya.
 
Untuk tahap awal, mahasiswa membuat sebanyak 60 lubang resapan Biopori secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Selain dapat mengurangi genangan, manfaat lain yang dapat dinikmati masyarakat di wilayah tersebut adalah dengan adanya lubang Biopri adalah dapat mengatasi masalah sampah rumah tangga dan menghasilkan pupuk kompos.
 
"Di wilayah ini banyak masyarakat yang mengeluhkan sering terjadinya banjir disaat musim hujan, maka program ini kami rasa sangat cocok dipraktekkan disini. Lubang Biopori inilah yang akan menjadi tempat resapan air hujan sehingga dapat meresap kembali ke tanah, dengan adanya biopori maka tanah juga mampu memperbesar daya tampung terhadap air hujan yang masuk ke dalamnya dan mengurangi genangan air di permukaan tanah yang pada akhirnya mengurangi volume limpahan," kata Naufal, Ketua Mahasiswa KKN, didampingi peserta KKN, Anggi Taura, Kamis (8/9/2016).
 
Dijelaskannya, Biopori yang dibuat berdiameter 10 cm, kedalaman 100 cm berguna selain untuk mengurangi genangan air juga memiliki fungsi sebagai kompos yang dihasilkan dari pembusukan sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang resapan. Sehingga warga bisa memanen kompos sebagai ganti pupuk untuk tanaman, lubang Biopori disebar merata di sepanjang jalan dan pekarangan wilayah rumah warga.
 
Selain membuat 60 lubang Biopori, guna mendukung terciptanya kampung hijau, mahasiswa KKN UMRI, kelompok XII, juga membuat tong sampah organik dan organik. Dua jenis sampah dipisah, an organik disatukan ke dalam tong sampah sedangkan sampah organik digunakan untuk mengisi lubang Biopori yang telah dibuat sebelumnya.
 
Selanjutnya masih berkaitan dengan pendukung program dalam kegiatan itu juga dilakukan penanaman jenis pohon buah. Nantinya hasil dari proses Biopori berupa pupuk dapat digunakan sebagai penyuburnya. Membantu kegiatan akademis seperti belajar mengajar juga tak luput dari program KKN dituangkan di Taman Pengajian Quran (TPQ) di RW 01, Simpang Baru, Panam.
 
"Semoga dengan kegiatan KKN yang kami lakukan disini bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan juga dikembangkan pihak Pemerintah, baik provinsi dan khususnya Kota Pekanbaru," tandas mereka.
 
Ketua RW 01, Kelurahan Simpang Baru,H.Muhammad Arlis, menyambut positif kegiatan KKN yang dilakukan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah, kelompok XII di wilayahnya. Sebab selama ini di daerahnya kerap terjadi banjir dan genangan air saat musim hujan datang, dia berharap dengan dibuatnya lubang Biopori resapan air dapat meminimalisir persoalan yang selama ini dialami warganya.
 
"Saya bersama warga lain mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa KKN UMRI yang sudah memberikan bantuan membuat lubang resapan biopori, kerja bakti yang kita lakukan juga sebagai ajang untuk merukunkan warga. Saya sangat berharap lubang resapan biopori ini memberi manfaat untuk mengurangi genangan air yang ada di sekitar wilayah kami. Semoga kedepan banjir dan genangan air dapat diminimalisir," ucap Muhammad Arlis.(her)
 
 
Editor: Nandra F Piliang