Angkat Besi Sumbang Perak

Angkat Besi Sumbang Perak

RIO DE JANEIRO (riaumandiri.co)-Kontingen Olimpiade Indonesia akhirnya meraih medali perdana dalam Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil. Medali itu disumbangkan cabang olahraga angkat besi. Adalah lifter putri Sri Wahyuni, yang berhasil meraih satu medali perak. Hasil itu, sekaligus membuat 'Merah Putih' berada di peringkat 14 klasemen sementara.


Laporan dari Wakil Pemimpin Umum Haluan Riau, Zico Basko, yang berada di Rio de Janeiro bersama kontingen Indonesia, hasil itu membuat suasana di tubuh tim Merah Putih menjadi meriah.


Prestasi yang ditorehkan Sri Wahyuni, seolah menjadi pemicu semangat bagi atlet lain untuk bisa ikut menyumbangkan hasil terbaik bagi nama harum Indonesia di ajang olahraga tingkat dunia tersebut.


Bertanding di kelas 48 kilogram, Sri Wahyuni mencatatkan total angkatan 192 kilogram. Dengan hasil itu, Sri Wahyuni berhak naik podium kedua di bawah atlet Thailand Sopita Tanasan yang duduk di peringkat pertama dan sekaligus menyumbangkan emas pertama bagi Thailand.


Sedangkan tempat ketiga diraih lifter Jepang, Miyake Hiromi yang meraih perunggu.

Pada prosesnya, atlet berusia 22 tahun itu melakukan angkatan snatch 82 kilogram dan clean & jerk 107 kilogram. Hasil ini juga membuat Sri Wahyuni mengulang kembali suksesnya pada ajang Asian Games 2014, di mana ketika itu ia juga merebut medali perak.

Sri Wahyuni, yang baru pertama kali tampil di Olimpiade, menandai debutnya dengan medali perak nomor 48 kg. Itu sekaligus menjadi medali pertama Indonesia di Olimpiade kali ini dan yang ke-28 sepanjang sejarah keikutsertaan 'Merah Putih' di ajang tersebut.


Merinci lebih jauh, Bulutangkis menjadi penyumbang terbanyak buat Indonesia dengan 18 medali (6 emas, 6 perak, 6 perunggu). Angkat Besi kemudian ada di posisi dua dengan sembilan medali (4 perak, 5 perunggu), diikuti Panahan dengan 1 perak.

Angkat Besi menyumbang medali Olimpiade pertamanya buat Indonesia lewat pencapaian atlet putri Papua, Lisa Rumbewas, yang menyabet perak nomor 48 kg pada Olimpiade Sydney tahun 2000. Ada pula perunggu dari Sri Indriyani (putri 48 kg) dan Winarni (putri 53 kg).

Empat tahun kemudian dalam Olimpiade Athena tahun 2004, Lisa Rumbewas kembali unjuk gigi dengan meraih medali perak ketika beraksi di nomor 53 kg.

Di tahun 2008, saat Olimpiade dihelat di Beijing giliran dua atlet putra, Eko Yuli Irawan (56 kg) dan Triyatno (62 kg), yang menambah koleksi medali perak persembahan angkat besi buat Indonesia.

Tradisi medali dari angkat besi terjaga dalam Olimpiade 2012 di London. Triyatno menyabet perak nomor 69 kg, sedangkan Eko Yuli meraih perunggu nomor 62 kg.Tahun ini, tentu saja, ada Sri Wahyuni yang sudah memastikan tradisi itu tidak terhenti. Peluang Angkat Besi menambah sumbangan medalinya pun masih terbuka lebar mengingat di Olimpiade kali ini Indonesia mengirimkan total tujuh atlet angkat besi yakni Sri Wahyuni, Dewi Safitri, Eko Yuli, Triyatno, M. Hasbi, Deni, dan I Ketut Ariana.

Sementara itu tim panahan putra Indonesia terhenti di perempatfinal usai dikalahkan tim Amerika Serikat.

Indonesia yang diperkuat Riau Ega, Hendra Purnama, dan Muhammad Hanif Wijaya melewati babak perdelapan final dengan mulus setelah menang atas Taiwan dengan skor 6-2 di gelanggang Sambadrome, Sabtu (6/8). Namun demikian, pencapaian serupa tak mampu mereka lanjutkan saat menghadapi para pepanah Amerika Serikat di babak perempatfinal pada Minggu (7/8).

"Untuk tim putra penampilan di perdelapan final melawan Taiwan saya menilai bagus baik teknik maupun mental sehingga dapat menyelesaikan dengan point 6-2. Namun pada perempatfinal kalah dengan AS denga point 2-6 karena USA memang lebih baik dari tim kita," kata pelatih panahan Indonesia Denny.

Cabang panahan masih memiliki kesempatan di nomor individu alias perorangan. Menurut Denny, peluang Indonesia di nomor itu cukup bagus."Tidak ada kendala. Semuanya berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Untuk nomor perorangan peluangnya cukup bagus karena kita punya 4 atlet perorangan yang sementara ini merupakan atlet terbaik kita," ujarnya.

Selain Riau Ega, Hendra Purnama, dan Muhammad Hanif Wijaya, ada pula nama Ika Yuliana Rochmawati yang diharapkan bisa menyumbang medali buat Indonesia di nomor individu panahan Olimpiade kali ini.

Bonus Rp2 Miliar Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, menegaskan Sri Wahyuni akan mendapatkan bonus Rp2 miliar atas keberhasilannya merebut medali perak di Oimpiade 2016 dari ajang angkat besi 48 kg.


"Selamat ya Yuni, bonus dari pemerintah sebesar Rp2 miliar telah menjadi hakmu," kata Imam seusai menyaksikan pertandingan di Riocentro Paviliun 2, Sabtu (6/8) malam.


Sebelum kontingen Indonesia berangkat ke Rio De Janeiro, Kemenpora menjanjikan peningkatan bonus untuk Olimpian yang berhasil merebut medali. Perebut medali emas akan mendapatkan Rp5 miliar, perak Rp2 miliar, dan perunggu Rp1 miliar.


Imam juga mengharapkan keberhasilan Sri Wahyuni meraih perak dapat menambah semangat juang rekan-rekannya. Peluang menambah medali, kata Imam, masih terbuka lebar karena Olimpiade baru dimulai sehari.


"Bukan hanya dari angkat besi, saya tetap optimistis ada tambahan medali bagi Indonesia pada cabang lainnya," ujarnya.


"Yuni pasti menjadi penyemangat baru bagi atlet lainnya untuk meraih yang lebih baik. Yuni ini masih muda dan produktif sehingga saya yakin untuk Olimpiade berikutnya akan meningkatkan raihan medali," ujar menteri. (bbs, dtc, h, san, ral, sis)