Kunjungan Puskemas dan Posyandu Menurun
Dumai (riaumandiri.co) - Pasca beredarnya kasus vaksin palsu, tingkat kunjungan ke Puskesmas dan Posyandu di Kota Dumai menurun drastis. Para orangtua merasa takut untuk membawa ba yinya mendapatkan imunisasi.
"Ya, sejak vaksin palsu ini mencuat di sejumlah daerah ber dampak pada penurunan tingkat kunjungan orangtua mem bawa anaknya untuk imunisasi," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Dumai, Paisal, kemarin.
Menurut mantan Direktur RSUD Kota Dumai ini, hal itu terjadi karena para orangtua dinilai masih ragu dan cemas untuk membawa anak divaksin imunisasi karena takut dengan vaksin palsu.
Kadiskes menegaskan, peme rintah daerah melalui dinas kesehatan sudah men jamin bahwa tidak ada peredaran vaksin palsu di Dumai karena sudah dilakukan pemeriksaan dan uji petik di sejumlah sarana kesehatan swasta.
"Sejak Vaksin di Dumai sudah jelas tidak palsu dan pemerintah menjamin itu, karena sudah pernah dilakukan uji petik dan hasilnya nihil. Sehingga orangtua tidak perlu merasa kuatir dan cemas," ujar Paisal.
Kadiskes menerangkan, keberadaan vaksin imunisasi untuk anak di Kota Dumai yang tersedia di rumah sakit dan puskesmas pemerintah. Termasuk sarana kesehatan swasta semuanya didatangkan dari distributor resmi Kementerian Kesehatan RI yaitu Bio Farma.
Untuk memberikan kepastian dan penjaminan, Dinkes bersama BPOM Pekanbaru dan Polres Dumai beberapa waktu lalu telah melakukan pemeriksaan vaksin palsu dan hasilnya tidak ada ditemukan beredar di daerah ini.
"Vaksin dikirim dari Kementerian Kesehatan, dan kita tidak pernah mem beli dari pihak lain. Termasuk faskes swasta juga membeli dari distributor resmi yang ditunjuk," terang Paisal.
Vaksin imunisasi sangat dibutuhkan bagi kekebalan dan pertumbuhan anak, karena itu diimbau para orangtua agar membawa putra putri ke Puskesmas atau Posyandu agar diberi vaksin.(zul)