Puluhan Hektare Lahan Terbakar di Bengkalis

Sebagian Besar Diduga Disengaja

Sebagian Besar Diduga Disengaja

BENGKALIS (HR)-Kabupaten Bengkalis saat ini tercatat sebagai daerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan. Baru saja akan memasuki musim kemarau, saat ini sudah ada puluhan hektare lahan yang terbakar di daerah itu. Ironisnya, sebagian besar lahan yang terbakar itu diduga disengaja pemilik lahan.

Parahnya, luas lahan yang terbakar diperkirakan akan semakin luas.
 
Hal itu mengingat sampai saat ini sejumlah kebakaran masih terus berlangsung di sejumlah titik.

Kondisi yang terjadi sekarang, seolah kembali menggambarkan kejadian serupa yang terjadi pada 2014 lalu. Ketika itu, Bengkalis juga tercatat sebagai daerah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terparah di Riau.
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah-Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Kabupaten Bengkalis, Much Jalal melalui Kabid Damkar, Suiswantoro, Minggu (8/2), mengatakan, total luas yang terbakar diperkirakan mencapai 20 hektare.

Dikatakan, lokasi Karhutla yang terpantau dan sedang ditangani antara lain, 4 titik di Kecamatan Siak Kecil, 3 titik di Pukat Rupat, 2 titik di Bukit Batu, 1 titik di Bantan dan 1 titik lainnya di Bengkalis.

"Untuk di Siak Kecil, Karhutla terjadi di Sungai Linau dan Langkat. Lokasi Karhutla sangat jauh sulit dijangkau. Hanya ada jalan setapak menuju lokasi kebakaran yang jauhnya mencapai enam kilometer. Anggota terpaksa memikul peralatan pemadaman," ujar Suiswantoro.

Untuk lokasi kebakaran di Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu, saat ini ditangani Regu Pemadam (Regdam) PT Surya Dumai, PT Arara Abadi, BPBD-Damkar dan Polsek Bukit Batu. Luas lahan yang terbakar sekitar 2 hingga 3 hektare.

"Regu pemadam kita dibantu MPA dan RPK perusahaan aktif merespon seluruh laporan yang masuk dan langsung terjun melakukan pemadaman. Hanya memang di beberapa lokasi Karhutla sangat sulit kita jangkau. Selain itu cuaca juga cukup panas ditambah hembusan angin yang cukup kencang," tambah Suis.

Disengaja
Hampir bisa dipastikan kata Suis, sebagian besar Karhutla yang terjadi saat ini, diduga karena disengaja pemilik lahan. Pasalnya, membakar dianggaap cara yang paling cepat, murah dan efisieni untuk membersihkan lahan atau membuka lahan perkebunan baru.

Seperti kebakaran di Desa Pematang Duku Timur. Kebakaran yang terjadi sejak seminggu lalu itu belum berhasil dipadamkan. Puncak kebakaran diduga akibat pembukaan lahan baru oleh sejumlah oknum masyarakat.

"Informasi yang kita dapat, lokasi  kebakaran masih milik PT Rimba Rokan Lestari (RRL). Lahan ini memang belum digarap perusahaan, tapi ada oknum masyarakat yang mengokupasi (menggarap) lahan tersebut. Di sanalah muncul titik api itu," sebut Suis lagi.

Seperti sering disampaikan Bupati Bengkalis, kata Suis, saat ini kondisi cuaca cukup panas dan hembusan angin juga kuat, kondisi semacam ini sangat rentan terjadi kebakaran. "Kembali kita imbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran di saat musim kering seperti sekarang ini, baik saat membersihkan maupun ketika membuka lahan baru. Jika sudah terjadi kebakaran bukan hanya si pembakar yang dihadapkan pada proses hukum tapi masyarakat banyak juga dirugikan akibat asap yang ditimbulkan," ingatnya. (man)