Penasaran dengan Medali Emas Olimpiade

Penasaran dengan Medali Emas Olimpiade

Jakarta (riaumandiri.co) - Meski sudah dua kali menjadi juara di Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Mohammad Ahsan kini akan menjajal peruntungannya di arena Olimpiade bersama Hendra Setiawan.


Ahsan baru sekali tampil di Olimpiade, yaitu di Olimpiade London 2012. Saat itu, dia masih berpasangan dengan Bona Septano. Ahsan/Bona tak mampu membawa pulang medali karena dikalahkan Lee Yong Dae/Jung Jae Sung di babak perempatfinal.


Seusai Olimpiade London 2012, Ahsan dan Bona dipisahkan. Ahsan kemudian disandingkan dengan Hendra, yang sebelumnya berpasangan dengan Markis Kido. Hendra/Ahsan kemudian terbukti menjadi andalan baru Indonesia di nomor ganda putra dan meraih banyak gelar. Pasangan ini sudah dua kali menjadi juara dunia, yaitu di Kejuaraan Dunia 2013 dan Kejuaraan Dunia 2015.



Hendra/Ahsan kini akan berjuang untuk membawa pulang medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Berbeda dengan Ahsan, Hendra sebelumnya sudah pernah menyabet emas Olimpiade, yaitu saat masih berpartner dengan Kido di Olimpiade Beijing 2008.


"Gelar juara dunia itu memang sudah jadi impian saya sejak kecil. Kalau ditanya orang, pasti jawabannya mau jadi juara dunia. Tetapi, medali emas olimpiade adalah incaran semua atlet bulutangkis, apalagi turnamen ini hanya empat tahun sekali," ujar Ahsan kepada badmintonindonesia.org, yang dilansir dari detiksport.


"Saya banyak belajar dari hasil olimpiade empat tahun lalu. Dengan kerja keras, disiplin, dan doa, alhamdulillah saya bisa bertahan hingga Olimpiade Rio 2016. Walaupun di London saya tidak dapat medali, tetapi saya tidak menyerah. Saya berharap bisa mendapat hasil yang lebih baik di Rio," lanjut Ahsan.


Melihat prestasi mereka dalam beberapa tahun terakhir, tak mengherankan kalau Hendra/Ahsan akan menjadi salah satu harapan Indonesia untuk membawa pulang emas dari Olimpiade Rio 2016.


"Diberi target adalah hal yang biasa untuk saya dan Hendra. Dari dulu kami selalu ditargetkan untuk menjadi juara. Tekanan itu saya jadikan motivasi saja. Tekanan bertanding di olimpiade memang lebih besar karena ini turnamen empat tahun sekali," kata Ahsan.(dtc/ril)