Presiden Brasil Siap Tinggalkan Istana

Presiden Brasil Siap Tinggalkan Istana

BRASILIA (riaumandiri.co)-Presiden Brasil Dilma Rousseff bersiap meninggalkan istana, Kamis (12/5). Proses di Senat yang telah berlangsung lebih dari 19 jam mengindikasikan pemakzulan atas dirinya.

Rousseff mempersiapkan kekalahannya dengan rencana keluar dari istana kepresidenan. Asistennya mengatakan Rousseff mem bubarkan menteri-menteri kabinet pada Kamis pagi.

Ia akan meminta mereka tidak membantu pemerintah transisi yang akan dipimpin oleh Wakil Presiden Michel Temer. Rousseff menyebut pemakzulan atas dirinya ilegal.

Menurut Kepala Partai Gerakan Demokrat Brasil Senator Romero Juca, Temer berencana melantik menteri-menteri baru pada Kamis sore. Dua asisten Roussef mengatakan pembubaran kabinet tidak berlaku pada Gubernur Bank Sentral, Alexandre Tombini dan menteri olahraga yang sedang mempersiapkan Olimpiade Rio 2016.

Sebagian besar senator Brasil memilih memakzulkan Presiden Dilma Rousseff, Kamis (12/5). Ada total 81 senator di majelis tinggi. Senat yang akan menentukan nasib Rousseff. Sebanyak 71 orang terdaftar untuk berbicara dalam debat. Masing-masing diberi waktu 15 menit untuk berbicara.

Hingga pukul 05.30 pagi waktu setempat, sesi telah menyelesaikan pidato 71 senator. Sebanyak 49 senator, artinya mayoritas, memuat dukungan untuk pemakzulan dalam pidato. Sementara 20 orang menolak dan dua orang masih belum memberi indikasi.

Sebagian besar argumen mereka adalah terkait masalah ekonomi. Banyak senator menyalahkan Rousseff atas kacaunya ekonomi negeri. Brasil menderita resesi terburuk dalam 10 tahun terakhir.

Pengangguran mencapai sembilan persen pada 2012 dan inflasi mencapai angka tertinggi dalam 12 tahun terakhir. Senator Aecio Neves yang kalah dari Rousseff pada pemilu presiden 2014, mengatakan pemerintah selalu menyalahkan pihak lain atas kesalahan sendiri.

"Orang miskin dan paling rapuh dalam masyarakat selalu membayar semuanya," kata dia. Neves mengatakan ia akan mendukung pemakzulan presiden berusia 68 tahun itu. Selain Neves, ada senator dari partai oposisi PSDB, Ataides Oliveira.

"Hari ini, kita akan mengembalikan negara dari tangan PT (partai Pekerja Rousseff) dan mengembalikannya pada rakyat Brasil," kata Oliveira, dilansir BBC.
Mantan pemain bola, Senator Romario juga mengatakan akan mendukung pemakzulan setelah berpikir panjang.

"Mereka (pemerintah) telah mencuri terlalu banyak dari kita, jangan biarkan mereka mencuri harapan kita untuk masa depan yang lebih baik," kata Senator lain, Alvaro Dias. Dengan fakta ini, kemungkinan besar Rousseff akan menanggalkan jabatannya.

Di majelis rendah pada 17 April lalu, mayoritas dari 513 anggota memilih mendukung melanjutkan peradilan atas Rousseff. Mereka menggunakan berbagai alasan untuk keputusan mereka, seperti untuk keluarga mereka, untuk Tuhan juga untuk negeri.(rpc/pep)