Pertumbuhan Inflasi BI Rate Berpeluang

Pertumbuhan Inflasi BI Rate Berpeluang

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Menurut hasil proyeksi, diperkirakan laju pertumbuhan inflasi akan berada pada angka 4 persen.

Tentu berkemungkinan akan memberikan peluang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate. Meski sejak awal tahun 2016, besaran BI Rate sudah turun sua kali.

Demikian diungkapkan Direktur Eksekutif, Departemen Riset dan Kebijakan Moneter BI Juda Agung. Dia menuturkan, di lihat dari tingkat nilai tukar riil (real exchange rate/RER), nilai tukar rupiah terhadap dolar US$ Amerika masih kompetitif.

"Kami optimis nilai tukar rupiah akan terjaga ditahun ini, karena jika dilihat dari outlook inflasi kita masih bagus. Jadi ruang itu masih ada. kalau dari outlook memang 4 persen. Tentu ruang itu masih ada," jelas Juda.

Saat ini arus modal asing yang masuk sudah mulai banyak masuk, namun begitu BI tetap berhati-hati memantau arus dana asing (inflow) yang masuk.

"Inflow kan pedang bermata dua. Pada sekarang masuk, tapi kita katakanlah akhir tahun atau tahun depan Amerika melakukan pengetatan (moneter), kita harus hati-hati dengan inflow yang masuk sekarang ini. Apalagi kalau inflow yang masuk sekarang ini sifatnya sangat jangka pendek," kata Juda.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank BI cabang Riau Irwan Mulawarman menambahkan, dengan adanya penurunan suku bunga menjadi 7 persen saat ini, berharap akan memberikan dampak pada sektor properti begitupula dengan sektor-sektor produktif lainnya.

Menurutnya, dengan adanya penurunan BI Rate ini tentunya perbankan juga bisa lebih jeli menangkap nasabah. Karena apabila perbankan masih memposisikan pada nilai yang tinggi, perlahan akan ditinggalkan oleh nasabahnya dan lari kepada kompetitor yang lain. Oleh karena itu, dengan adanya penurunan suku bunga yang dilakukan BI diharapkan bisa menggerakkan perekonomian, khususnya pada saat pinjaman jangka pendek.

"Jadi di Indonesia itu kecenderungan yang kerap terjadi pada pinjaman jangka menengah dimana suku bunganya tinggi, tetapi pada saat jangka panjangnya justru turun. Nah, inilah yang ingin coba kita rubah agar bagaimana pinjaman jangka pendek dan menengah itu suku bunganya rendah, "ujarnya.
a
Untuk lebih memperjelasnya, agar aturannya baku dan bisa menjadi panduan bagi perbankan yang ada. BI dan juga pemerintah saat ini tengah mempersiapkan suatu aturan penetapan suku bunga perbankan. Sebagai bentuk tindak lanjut dari BI, nantinya bisa dilanjutkan pula oleh pemerintah melalui peraturan pemerintah untuk menghimbau perbankan, bahwa dengan keluarnya aturan tersebut maka perbankan harus mengikutinya,"pungkas Irwan.(anie)