Sumur Bor di Desa Bantan Sari Keluarkan Gas

Sumur Bor di Desa Bantan Sari Keluarkan Gas

BENGKALIS (HR)-Pengeboran sumur di halaman Musala Nurul Yakin Desa Bantan Sari, Kecamatan Bantan dihentikan masyarakat karena sumur bor mengeluarkan gas. Kegiatan pengeboran dilakukan Senin (4/1) sore kemarin.

“Setelah pekerja sumur bor melakukan pengeboran sedalam 20 meter air sudah mulai keluar. Namun bersamaan dengan itu juga tercium seperti bau gas dari air yang keluar,” terang Irawan warga Bantan sari kepada wartawan, Senin (4/1) malam.

Menurut Irawan, karena merasa aneh pekerja menghentikan pengeboran sumur. Mereka juga mencabut kembali pipa yang sudah ditanam sebanyak delapan pipa.

Katanya, karena merasa penasaran dan ingin membuktikan bau yang tercium keluar dari sumur bor memang gas, ia dan seorang kawannya mencoba untuk membakar lubang sumur.

“Awalnya saya ingin langsung bakar lubang sumur tapi dilarang teman saya. Dia suruh tutup lubang dengan ember dan pasang selang baru dikasih corong bekas kubah musholla yang lama,” terangnya.

Jelasnya, setelah melakukan apa yang disarankan temannya ternyata benar saat dibakar memang api hidup dan sampai sekarang tak bisa padam. “Tak lama setelah itu masyarakat mulai ramai datang untuk melihat api dari gas tersebut,” terangnya.

Sterilkan Lokasi Kapolsek Bantan Kabupaten Bengkalis AKP Ermanto membenarkan adanya pengeboran sumur bor di halaman Musala Nurul Yakin Desa Bantan Sari kecamatan Bantan mengeluarkan gas.

AKP Ermanto menjelaskan, saat ini lokasi sumur bor yang mengeluarkan gas sudah di sterilkan dengan memasang police line untuk mengantisipasi adanya hal- hal yang tidak di ingini terjadi.

“Kita sudah memasang police line, sudah kita sterilkan lokasi tersebut,” kata Kapolsek, Selasa (5/1).
''Selain itu, masyarakat juga kita minta tidak mendekat lokasi, karena dikhawatirkan adanya gas beracun,'' pungkasnya menambahkan.

Sebelumnya, Senin siang (4/1), petugas pengeboran sumur bor melakukan pengeboran sumur, belum selesai di bor, tiba- tiba mengeluarkan gas dan petugas terpaksa menghentikan aktivitas pengeboran.***