Ditaja LPPM Unisi

Ratusan Peserta Ikuti Seminar Internasional

Ratusan Peserta Ikuti Seminar Internasional

TEMBILAHAN (HR)-Universitas Islam Indragiri, sekaligus Dewan Pembina Yayasan Tasik Gemilang Indra Muchlis Adnan, membuka Seminar Internasional pemberdayaan masyarakat dalam pendidikan politik guna meningkatkan perekonomian di wilayah perbatasan, Rabu (2/12).

Kegiatan yang dilaksanakan di gedung Engku Kelana Tembilahan ini, ditaja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Universitas Islam Indragiri (Unisi).

Seminar yang akan dilaksanakan selama tiga hari ini, diikuti 400 peserta, yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen, dan masyarakat umum yang berasal dari Inhil, bahkan kabupaten kota lain, seperti Inhu, Pekanbaru, Batam, Jambi dan Batam.

Adapun para pembicara yang akan mengisi seminar Internasional ini adalah, Prof Kuruha Kumahamud dari University Utara Malaysia (UUM) Kedah, Malaysia. Rafiuddin Afkari dari University Tun Husein ONN Malaysia.

Prof Sutejo K Widodo dari Universitas Diponegoro Semarang.  Muhammad Lukman Edi Anggota DPR RI, Rusnadi Padjung dari Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi RI. HM Ramli Walid Kepala Dinas Perbatasan Provinsi Riau.  HM Wardan Bupati Inhil. Pembicara dari dosen, peneliti Unisi yaitu Abdullah dan peneliti mahasiswa KKN.

Rektor Unisi R Sri Handayani, dalam sambutannya mengatakan seminar ini dilaksanakan buat keberlangsungan usaha kreatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dalam perspektif pemberdayaan masyarakat yang diikhtiarkan secara kreatif oleh Unisi dalam rangka menyongsong dan menghadapi pasar ekonomi global, khususnya dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

''Seminar ini juga diselenggarakan terkait dengan hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa Unisi dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun Ajaran 2014/2015, yang kami sebut KKN Tematik Berpengabdian Masyarakat Berbasis Riset dan Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM),'' ujarnya.

Sementara Ketua YTG Edi Syafwannur, berharap kegiatan seminar ini tak hanya sekali dilaksanakan, namun dilanjutkan secara periodik yang dikaitkan dengan masalah kekinian.

''Sehingga bisa membuka cakrawala berpikir baik bagi akademika maupun masyarakat Inhil. LPPM teruslah gesa kegiatan seperti ini, kami akan selalu back-up selama itu untuk ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat,'' ujarnya. Senada dengan itu, Pendiri Unisi sekaligus Dewan Pembina YTG, Indra Muchlis Adnan mengatakan, tema yang diangkat dalam seminar ini telah dikaji Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).

''Saya juga bersama Prof Sutejo hampir satu tahun melakukan studi terkait tema hari ini. Setelah kegiatan seminar Internasional ini, akan dibuat sebuah buku yang diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca dan masyarakat,'' tukasnya. (inh/aag)