Diduga jatuh di Danau Toba

Helikopter Carteran Hilang di Sumut

Helikopter Carteran Hilang di Sumut

MEDAN (HR)-Untuk kesekian kalinya, musibah di dunia penerbangan terulang lagi di Tanah Air. Kali ini, nasib naas dialami helikopter carteran tipe EC 130 dengan registrasi PK BKA, PT Penerbangan Angkasa Semesta.

Helikopter
Hingga tadi malam, proses pencarian terus berlangsung. Informasi sementara, ada nelayan yang menyaksikan helikopter naas masuk dan terbenam di Danau Toba.
Helikopter dengan lima awak dan penumpang itu, sedang dalam perjalanan dari Siparhaman (pantai barat Danau Toba) menuju Bandara Kualanamu via Pematang Siantar. Helikopter carteran itu hilang kontak 3 menit sebelum jadwal pendaratan di Bandara Kualanamu, Minggu (11/10) siang kemarin, sekitar pukul 12.23 WIB.  
"Belum ada kontak di Bandara Kualanamu, oleh Airnav telah melakukan tindakan incerfa," kata Pelaksana Tugas Manager Humas dan Protokoler Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto, Minggu (11/10).

Wisnu menjelaskan, pihaknya belum mengetahui helikopter tersebut apakah jatuh ataupun mendarat di tempat lain. "Belum tahu keberadaanya," imbuh Wisnu.

Dari Jakarta, Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub, JA Barata, mengatakan, sesuai data yang ada pada pihaknya, kelima penumpang helikopter tersebut adalah pilot Kapten Teguh Mulyatno dan teknisi Hari Poerwantono. Sedangkan tiga penumpangnya adalah Nurhayanto, Giyanto dan Frans.

Dikatakannya, perkiraan persediaan bahan bakar helikopter itu mampu untuk terbang selama 2 jam 50 menit. Dari Siparhaman, helikopter tersebut berangkat pukul 11.33 WIB dan dijadwalkan tiba di bandara Kualanamu pukul 12.23 WIB. "Hingga SMS ini diterima, chopper masih dalam pencarian. Pihak otoritas bandara Medan sudah berkoordinasi dengan SAR Medan. Perkembangan lebih lanjut akan segera diinformasikan," jelas Barata.

Dicari
Pasca peristiwa itu, proses pencarian telah dilakukan. Mulai dari pihak Kepolisian hingga SAR telah menerjunkan personilnya untuk melakukan pencarian di sejumlah kawasan, yang diperkirakan menjadi tempat helikopter itu menghilang.

Seperti dituturkan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hefi menuturkan, pihaknya telah mencoba menyisir tiga lokasi, yang diduga menjadi tempat helikpter itu jatuh.
"Ada tiga wilayah yang disisir, ketiga wilayah itu yakni Samosir, Toba Samosir, dan Tapanuli Utara," ujarnya.

Dijelaskan Helfi, personel polisi sedang disebar di ketiga wilayah itu. Kini, personel kepolisian dikerahkan untuk mencari di wilayah perbukitan. "Kontak terakhir di perbatasan Toba Samosir dan Tapanuli Utara," sambung Helfi.

Tidak saja dari Polda Sumut, upaya pencarian juga dilakukan tim SAR Medan. Dalam hal ini, SAR Medan menerjunkan dua tim untuk menyusuri kawasan Danau Toba dan Samosir.

"Kita kirim dua tim menuju kawasan Danau Toba dan Samosir, kita kirim malam ini," ujar Kepala Kantor SAR Medan, Rochmali.

Rochmali menambahkan, dua tim tersebut berjumlah 10 orang. Jadi, pihaknya sudah melakukan koordinasi apabila ada pesawat yang melintasi di daerah tersebut agar memberitahukan ke pihak-pihak terkait.

"Kita juga sudah koordinasi dengan polisi dan Koramil, apabila ada yang menemukan helikopter tersebut agar segera mengabari," sambung Rochmali.


Masuk Danau Toba
Perkembangan terakhir tadi malam, diduga helikopter naas itu masuk ke Danau Toba.

"Diduga heli yang hilang kontak itu masuk ke Danau Toba," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Helfi Assegaf.

Dikatakan, informasi itu didapat petugas dari masyarakat. Disebutkan ada nelayan yang sedang memancing melihat helikopter terbang rendah dan berputar-putar.

"Helinya itu muter-muter di Onan Runggu, lalu mengarah ke Tara Bunga, sesaat kemudian heli tersebut hilang, ada suara dentuman keras dan ada benda yang jatuh ke air," sambung Helfi.

Mendapatkan informasi tersebut, kata Helfi, pihaknya akan mengecek ke lokasi yang dimaksud untuk mengetahui kebenaran informasi.

"Kita cek besok, kalau malam ini ombaknya lumayan besar dan cukup berbahaya," imbuh Helfi. (bbs, dtc, ara, sis)