Gandeng BPJS Kesehatan-Haluan Riau-Nine Production

PWI Riau Bagikan Masker dan Obat-obatan

PWI Riau Bagikan Masker dan Obat-obatan

PEKANBARU (HR)-Kondisi udara Riau yang semakin mengkhawatirkan, turut mengundang perhatian banyak pihak. Apalagi, asap yang melanda Riau sejak dua bulan terakhir sudah termasuk level berbahaya. Yang berdampak bagi kesehatan masyarakat bahkan melumpuhkan seluruh sektor perekonomian dan dunia pendidikan di Riau.

Rabu (7/10) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau kembali melakukan aksi sosial, sebagai bentuk kepedulian asap dan peduli kesehatan masyarakat Riau. Dengan menggandeng Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Divisi Regional II, Haluan Riau dan Nine Production. PWI melakukan pebagian obat-obatan dan masker bagi masyarakat.

Kegiatan tersebut ditandai dengan penyerahan bantuan dari BPJS Kesehatan, yang diserahkan langsung Kepala Divisi Regional II Benjamin Saut PS yang diterima

PWI Riau
oleh Ketua PWI Riau H Dheni Kurnia didampingi Direktur Nine Production Netty.
Sebelum pembagian, acara yang bertemakan "Peduli asap, peduli kesehatan" turut diselingi dengan pembacaan syair dari budayawan Riau, Aris Abeba, Fakhrunnas MA Jabbar dan juga dari insan Pers, Rabu (7/10) di Public House Cafe.

Dikatakan Dheni, kondisi asap di Riau yang tak kunjung berkesudahan ini sudah memprihatinkan, dan menarik perhatian banyak pihak, khususnya PWI Riau. Sejak kejadian asap kerugian yang dialami masyarakat sangat banyak, baik sektor usaha, dunia pendidikan bahkan yang paling utama yakni kesehatan masyarakat yang turut menjadi menjadi korban dan bisa berujung pada kematian.

Dalam kegiatan ini, lanjut Dheni PWI akan membagikan sebanyak 3.000 masker yang akan dibagikan dibeberapa titik. Dimana sebelumnya juga telah dilakukan pembagian masker sebanyak 8.000 masker, mulai di Tuanku Tambusai, simpang tabek gadang, dan pada hari ini (Rabu, red) di jalan Harapan Raya.

"Inilah wujud kepedulian kita, karena banyak pihak yang ikut memberikan perhatian, kritikan dan masukan serta bentuk protes yang telah dirugikan karena asap. Maka per 1 Oktober kemarin, kantor PWI juga menjadi salah satu posko pengaduan bagi masyarakat. Dimana PWI akan memfasilitasi untuk menyampaikan aspirasi kepada pihak terkait, maupun pemerintah,"ujar Dheni.

Ke depan, tambah Dheni juga, selain pembagian masker dan obat-obatan, PWI Riau juga akan menyelenggarakan penyuluhan terkait asap dan juga pembuatan buku. Dengan total anggaran sebesar Rp2,6 miliar. Begitupula halnya, Dheni juga turut mengucapkan terima kasih terhadap kepedulian BPJS Kesehatan yang telah membantu dalam menyediakan obat-obatan, masker dan produk makanan.

Dalam kesempatan yang sama, Benjamin menuturkan pihaknya sangat bangga atas upaya PWI yang telah peduli terhadap kesehatan masyarakat Riau. Apalagi dengan melibatkan seluruh mahasiswa Riau, komunitas dan seluruh pihak terkait.
"Ini merupakan bentuk promotif dan preventiv yang menjadi peran dari BPJS Kesehatan. Apalagi asap memberikan dampak yang sangat berbahaya, mengakibatkan penyakit ISPA, asma, dan lainnya,"tutur Ben, sapaan akrabnya.

Dijelaskannya, asap yang terjadi ini tentunya berdampak bagi kesehatan, karena secara medis dapat berdampak kekurangan oksigen yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan otak sehingga menyebabkan kebodohan.
Oleh sebab itu, diharapkan pemerintah bisa serius dalam penangganan asap. Serta dengan bantuan yang diberikan bisa membantu masyarakat dalam menghindari asap.

Musibah Asap Merupakan Azab
Sementara itu, tokoh masyarakat Riau, Wan Abu bakar menuturkan dirinya sangat tergugah atas aksi yang dilakukan PWI. "Saya sangat prihatin atas apa yg terjadi, dan saya pikir ini adalah azab bukan musibah. Karena dengan kondisi asap ini banyak hal yang ditimbulkan, kerugian dan lainnya,"paparnya.

Menurut Wan, kebijakan Pemerintah Pusat dalam menangani masalah sangat lambat. Padahal kejadian yang sama juga pernah terjadi sebelumnya, pada saat zaman pemerintahan Soeharto. "Beliau begitu cepat tanggap, bahkan beliau rela meminta maaf kepada rakyatnya karena telah terganggu atas musibah asap. Tapi sekarang malah sebaliknya, pusat sepertinya tidak mampu menyelesaikan masalah asap,"paparnya.

Untuk itu diharapkan pusat bisa melakukan aksi bijak, dengan penanganan sesegera mungkin. Jangan tunggu hingga akhir bulan, tapi minggu ini permasalahan ini harus segera diselesaikan.(nie)