Cabuli Pelajar SLTP

Petani Babak Belur Dihajar Warga

Petani Babak Belur Dihajar Warga

RENGAT (HR)-Seorang pelaku pencabulan terhadap anak di bawah umur,  Ar (24) warga Desa Binio Kecamatan Kelayang yang bekerja  sebagai petani nyaris babak belur dihajar warga, karena ketahuan masuk ke dalam kamar seorang pelajar SLTP, RF (14), warga blok C Desa Pandan Wangi, Kecamatan Peranap.

Penggerebekan terhadap pelaku pencabulan tersebut dilakukan Sabtu (3/10). Informasi yang dirangkum, warga melihat ada seorang laki-laki masuk ke kamar RF lewat  jendela. Melihat hal tersebut, warga memberitahukan kepada  Kasmari (52), kakek RF. Saat penggerebekan, seorang laki-laki tanpa busana melompat lewat jendela kamar RF dan lari ke belakang rumah, namun pelarian tersebut sia-sia, karena  dikepung warga.

Warga yang merasa kampungnya tercemar perbuatan maksiat sempat marah dan nyaris menghakimi pelaku, untung kepala desa setempat bertindak cepat,  membawa pelaku ke Mapolsek Peranap. Kakek korban melaporkan masalah ini ke Mapolsek Peranap, Minggu (4/10). Pelaku mengatakan sudah 1 tahun pacaran. Pertama kali melakukan perbuatan suami istri  tersebut pada bulan Mei 2015 lalu.

Kapolres Inhu, AKBP Ari Wibowo, didampingi Paur Humas Polres Inhu,Iptu Yarmin Djambak, membenarkan kasus pencabulan ini. Dikatakan, saat ini pelaku sudah diamankan di Mapolsek guna proses hukum, memeriksa sejumlah saksi dan melakukan visum. Menurut Sutrisno (38), paman RF, berencana akan melakukan visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  Indrasari Pematang Reba, Inhu. Menurut pengakuannya, ia sudah mengetahui adanya hubungan pacaran antara keponakannya dan pelaku semenjak  satu bulan lalu, dan tak menyangka keduanya melakukan hubungan intim.

Ia mengatakan, RF merupakan anak yang kurang  perhatian. Semenjak perceraian orang tuanya setahun yang lalu, RF  tinggal bersama kakeknya. Orangtua RF belum mengetahuinya, pasalnya pihak keluarga kesulitan mengambil keputusan terkait masalah pencabulan ini. "Kalau saja mereka sudah berumur 17 tahun, sudah pasti akan kita nikahkan namun karena mereka masih pelajar SMP kita juga bingung mau diapakan," ucapnya. (rez/eka)