Pasca Penegerian Politeknik

Pengalihan Tenaga Kependidikan Belum Tuntas

Pengalihan Tenaga Kependidikan Belum  Tuntas

BENGKALIS (HR)-Pascapenegerian Politeknik Bengkalis, proses pengalihan pendidik dan tenaga kependidikan belum tuntas.

Sementara, berdasarkan Permendiknas No 28 Tahun 2011 tentang Pendirian Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Negeri Bengkalis Pasal 54 Ayat 1 menegaskan pengalihan pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan paling lambat 5 tahun sejak ditetapkan Peraturan Menteri ini.

“Sekarang sudah berjalan 4 tahun, tapi proses pengalihan pendidik dan tenaga kependidikan belum tuntas. Sayang beribu sayang, SDM berupa dosen dan tenaga kependidikan tidak diakui oleh negara secara langsung. Mengapa?, ujar Abdul Malik, Wakil Direktur II Politeknik Negeri Bengkalis saat coffee morning dengan insan pers, Rabu (27/8).

Dipaparkan Malik, sampai 2014 tercatat ada sebanyak 36 perguruan tinggi baru. Persoalan yang dihadapi sama, setelah dinegerikan, aset-aset PTS diserahkan kepada negera, termasuk mahasiswa. Namun anehnya, dosen dan tenaga pendidik tidak diakui secara langsung di negera. Padahal tanpa dosen dan tenaga kependidikan, mustahil proses belajar dan mengajar dapat berlangsung.

“Status kepegawaian dosen dan tenaga kependidikan tidak jelas, swasta bukan negara pun diabaikan,” ujar Malik.
Dipaparkan Malik, saat ini ada sekitar 56 dosen dan tenaga kependidikan statusnya pegawai tetap tapi belum diangkat menjadi PNS. Sementara yang sudah diangkat sebanyak 63 orang. “Bila progres payung hukum Perpres PNS tidak kunjung keluar hingga minggu kedua September, maka Forum ILP-PTNB sepakat tanggal 17 September 2015 direncanakan melakukan aksi keprihatinan nasional. Jika aksi ini juga tidak berdampak, maka akan segera dilakukan pengaduan ke Komnas HAM,” ujarnya.

Coffee Morning yang dihadiri Plt Asisten Administrasi Umum Hermanto Baran, Kepala Balitbang dan Direktur Politeknik M Milchan berlangsung penuh keakraban. Puluhan wartawan hadir dalam Coffee Morning yang mengambil tema “Membangun sinergisitas antara perguruan tinggi dengan insan pers untuk mewujudkan Bengkalis sebagai kota pendidikan”.
Dalam kesempatan itu, Direktur Politeknik Negeri Bengkalis, M Milchan juga menyampaikan kondisi terkini lembaga pendidikan yang dipimpinnya, termasuk perlunya penataan infrastruktur kampus guna mendukung Bengkalis kota pendidikan.

Dipaparkan Milchan, pihaknya telah membuat perencanaan pengembangan kampus yang representatif. Namun karena keterbatasan anggaran, baru bisa dilakukan secara bertahap dan masih banyak kurang di sana-sana. Salah satunya sampai saat ini Politeknik belum memiliki musala sehingga ketika dosen maupun mahasiswa hendak salat terpaksa numpang di salah satu ruangan  yang kecil dan panas.

“Masterplannya sudah ada, tapi anggarannya terbatas. Untuk itu, kita sangat berharap Pemda bisa membantu,” ujarnya. ***