KM Bukit Raya Kembali Melayari Kepri

KM Bukit Raya Kembali Melayari Kepri

Tanjungpinang (HR)-KM Bukit Raya yang sebelumnya pindah dari Kepri ke rute Indonesia bagian Tengah pada 26 Juli 2015 lalu, kini kembali lagi ke perairan Kepri dengan rute yang sama sebelum meninggalkan Kepri.

"Masuk sejak 8 Agustus 2015 kemarin dengan menggunakan rute seperti biasa, Kijang-Letung-Tarempa-Natuna-Midai-Serasan-Pontianak-Surabaya (PP)-Kijang-Blinyu," kata Kepala Operasi PT Pelni cabang Tanjungpinang, Ismed, Jumat (21/8).

Dengan masuknya KM Bukit Raya ke jalur normal perairan Kepri, maka armada Pelni di Kepri berjumlah 4 kapal,  KM Bukit Raya, KM Lawit, KM Omsini dan KM Sinabung.

Dari 4 armada tersebut, KM Bukit Raya dan KM Lawit melayani pelayaran antar pulau di Kepri, sedangkan KM Omsini diarahkan ke Flores dan KM Sinabung berhaluan ke Ambon.

Bercermin dari perubahan rute KM Bukit Raya menjelang Idul Fitri 1436 Hijriyah lalu, Ismed tidak bisa memastikan 4 armada Pelni yang saat ini berada di bawah operator Pelni cabang Tanjungpinang akan tetap berlayar di Kepri sampai akhir 2015, dengan perkiraan lonjakan penumpang pada moment Idul Adha, Natal dan tahun baru.

"Kami belum bisa memprediksi empat armada tersebut akan terus berada di Kepri sampai Desember 2015. Karena, bagaimanapun kebijakan tersebut berada ditangan Departemen Perhubungan," tegasnya.
 
Seperti kejadian (26/8) lalu, pindahnya rute palayaran KM Bukit Raya dari Kepri, atas permintaan Departemen Perhubungan yang dilihat dari kebutuhan suatu daerah.

"Artinya, kalau Kepri meminta lebih dulu kepada departemen, tentu peralihan rute KM Bukit Raya tidak akan terjadi," tutur Ismed.
Sementara perubahan KM Bukit Raya kemarin, disebabkan ada daerah yang melakukan permintaan lebih dulu ke Departemen Perhubungan sebelum Kepri.

Untuk urusan docking, Ismed mengatakan hal tersebut sebagai rutinitas setiap kapal dalam kurun waktu satu tahun.

"Tapi kami belum menerima adanya informasi jadwal docking, sehingga belum bisa dipastikan kapal mana yang lebih dulu masuk dock pada akhir tahun ini," paparnya.

Terkait dengan docking, secara otomatis empat armada yang berada bawah Pelni cabang Tanjungpinang akan berkurang, minimal sebulan.

Untuk itu, segala antisipasi lonjakan penumpang kembali akan disiasati, setelah jadwal docking diterima kelak. (ant/rio)