Warga Demo PLN Karimun

“Hotel Berbintang Menyala, Kampung Kami Dipadamkan”

“Hotel Berbintang Menyala, Kampung Kami Dipadamkan”

BATAM (HR)- Selasa (18/8) sekitar pukul 06.30 Wib, atau saat jam sibuk orang mengantar anak sekolah atau berangkat bekerja, puluhan warga justru mendatangi kantor Rayon PLN Tanjung Balai Karimun.

Mereka mengaku geram dengan ulah PLN Rayon Tanjung Balai Karimun karena pemadaman bergilir dianggap tak lagi mengenal waktu dan dianggap tidak adil.

Salah satunya ada beberapa hotel yang listriknya tetap menyala, sementara warga di sekitarnya dipadamkan.
“PLN tidak adil. Itu ada hotel berbintang tetap menyala, tapi kampung kami malah dipadamkan. Ada apa ini?” teriak Didit, seorang warga Kelurahan Kapling Kecamatan Tebing dalam orasinya dengan nada ketidakpuasan, Selasa pagi hari kemarin.

Sebenarnya, kata warga lainnya Zulkarnaen, aksi kekesalan warga mendatangi kantor PLN karena dipicu dugaan pihak PLN ‘bermain mata’ dengan salah satu pihak hotel.

Zulkarnaen, Apit dan Tony menyebut Hotel Aston dan Hotel Alishan yang gensetnya sedang mengalami kerusakan, namun listriknya tetap menyala.

"Geramnya kami, saat kami gelap-gelapan dan kepanasan karena mati lampu, itu Hotel Aston dan Alishan listriknya tetap menyala. Tak ada genset dihidupkan mereka tapi listriknya menyala, dan tak pernah ikut padam. Kami curiga ada apa-apanya ini,” teriak Apit yang diiyakan Zulkarnaen dan Tony kepada Tribun Batam di sela-sela aksi demo.

Awalnya jumlah warga yang datang hanya sekitar belasan orang saja, namun sekitar 30 menit kemudian, puluhan warga lainnya turut serta menyuarakan kekesalannya di kantor PLN tersebut.

Kekesalan warga yang bertambah karena pagi itu tak ada satu pun orang di kantor PLN, termasuk di bagian pelayanan pengaduan.

Sementara itu, Kepala Rayon PT PLN Tanjung Balai Karimun, Dedi Januar yang dihubungi Tribun  Batam, mengakui ada langkah PLN tidak melakukan pemadaman terhadap beberapa hotel, ketika pemadaman di pemukiman sekitar hotel itu terjadi.

“Memang ada, tapi saat itu mesin genset mereka rusak. Ada juga yang telepon minta tidak dipadamkan dulu karena minyak (BBM untuk genset) belum datang. Bagaimanapun mereka pelanggan kita dan kita berikan itu (langkah tidak pemadaman),” katanya.

Hanya saja, lanjut Dedi buru-buru, langkah itu tidak akan dilakukannya ketika jadwal pemadaman bergilir itu tidak ada alasan krusial.

“Sebenarnya, kalau sedang defisit daya yang kita padamkan dulu hotel-hotel di Karimun. Coba saja tanyakan. Kalau warga padam, dan hotel tetap menyala, itu karena mereka pakai genset,” terangnya.(tbn/rio)