Ada Dana BOS

Sejumlah Sekolah Diduga Bisnis Buku

Sejumlah Sekolah Diduga Bisnis Buku

RENGAT (HR)-Meski pemerintah telah mengalokasikan dana Bantuan Operasional Sekolah setiap tahun untuk seluruh sekolah dasar, termasuk di Indragiri Hulu, namun tetap saja sejumlah orangtua mengeluh, karena harus mengeluarkan biaya besar buat membeli buku pelajaran anak-anak. Ada dugaan, sekolah melakukan bisnis buku.

Padahal dari dana BOS tersebut, sudah dialokasian buat pengadaan buku sebesar 5 persen setiap tahun. Seperti yang dikeluhkan sejumlah orangtua siswa SDN 011 Kota Rengat. Mereka mengeluh karena biaya yang dikeluarkan membeli buku pelajaran anaknya cukup besar, yakni sampai Rp500 ribu lebih. Anehnya, pihak sekolah mengarahka membeli buku tersebut pada salah satu toko buku di Rengat, Toko Buku Mandiri yang berada di Jalan SMA Rengat, tepatnya disebelah klinik Medisra Rengat atau depan kantor KNPI Inhu.

“Karena sudah diarahkan guru ke toko buku tersebut, tentu kami langsung kesana, dan ternyata di toko itu sudah disiapkan semua buku yang dibutuhkan dengan total harga sekitar Rp500 ribu lebih untuk sejumlah buku pelajaran,” kata salah orang tua siswa SDN 011 yang enggan namanya disebutkan, Selasa (18/7).

Kondisi serupa juga diungkapkan sejumlah orangtua siswa SDN 007 Rengat. Mereka juga diarahkan pihak sekolah membeli buku di Toko Buku Mandiri. Kepala SDN 011 Rengat Yusnuardi, membantah jika telah berbisnis jual buku pelajaran.

“Memang kita menyarankan kepada orangtua siswa untuk membeli buku pelajaran, tapi tidak dipaksakan, sedangkan Toko Buku Mandiri termasuk toko buku yang cukup lengkap, semua buku panduan yang dipakai guru memang ada dijual disana,” ujarnya.

Dijelaskan, sekolahnya setiap tahun menerima dana BOS, namun dana BOS tersebut tak semata buat membeli buku pelajaran, dan alokasi 5 persen itu tak cukup memenuhi kebutuhan buku bagi seluruh siswa. Dengan demikian orangtua siswa disarankan membeli buku, jika mereka mampu dan sekolah tak memaksa membeli. Anggaran 5 persen digunakan memenuhi kebutuhan buku pustaka sekolah.

Alasan serupa juga disampaikan Kepala SDN 007 Rengat Elda Midra. Ia membantah terlibat bisnis buku, dan membenarkan jika pihaknya menyarankan orangtua siswa membeli buku pelajaran guna menunjang pendidikan anak-anak. Meski sekolah tersebut setiap tahun menerima dana BOS, tapi dana yang dialokasikan tak cukup, hingga pihak sekolah menyarankan orangtua membeli buku pelajaran. Pantauan lapangan, di Toko Buku Mandiri, ada indikasi kerja sama jual beli buku antara pihak sekolah dengan toko buku tersebut.

Sebab, ditemukan sejumlah daftar sekolah yang disediakan pengelola toko. (rez)