Riau Diminta Komit Sebagai Pusat Budaya Melayu

Riau Diminta Komit Sebagai Pusat Budaya Melayu

PEKANBARU (HR)- Provinsi Riau diminta untuk tetap berkomitmen sebagai pusat Budaya Melayu Asia Tenggara tahun 2020 seperti yang diamanahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang sejak era Gubernur Rusli Zainal.

"Kita berharap pemerintah sekarang jangan keluar dari Visi Riau 2020 karena kadang-kadang berganti pemimpin berubah visi. Kalau visi sebagai pusat kebudayaan melayu di Asia Tenggara, jadi fokuskan ke situ," kata Ketua Komisi D DPRD Riau, Erizal Muluk, Selasa (4/8).

Ia mengatakan, untuk menuju ke sana perlu infrastruktur yang mendorong efisiensi dan mobilitas. Oleh karena itu, pihaknya sebagai komisi yang membidangi infrastruktur siap membantu mewujudkan hal yang masih menjadi pekerjaan rumah tersebut. "Ke depan itu perlu jadi PR agar diprioritaskan," imbuhnya.

Hal tersebut dikatakannya dalam momen Hari Ulang Tahun Provinsi Riau yang ke-58 pada 9 Agustus nanti. Menurutnya suatu daerah dinilai dari apa yang sudah berkembang dari segi apapun. Di Riau, kata dia, jika dibanding dengan provinsi lain bisa dikatakan luar biasa maju sekali. Namun masih ada daerah tertinggal yang akan menjadi PR Pemprov Riau dan DPRD.

Seperti diketahui Riau dikenal sebagai daerah yang memiliki budaya melayu yang kuat. Namun dalam sektor pariwisata dengan Malaysia yang juga menjual budaya Melayu, Riau masih kalah jauh.

Hal itu sempat dikatakan Anggota DPR RI, Krisna Mukti ketika berkunjung ke Pekanbaru, Riau. Menurutnya seni budaya Riau seharusnya sudah mendunia seperti Malaysia yang wisatawannya mencapai 25 jutaper tahun.  (ant/war)