Luasan PLG Sebanga Semakin Berkurang

Luasan PLG Sebanga Semakin Berkurang

Riaumandiri.co - Kawasan Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga semakin sempit, lahan yang dijadikan sebagai konservasi satwa endemik yang berada Desa Muara Basung Kecamatan Pinggir itu semakin mengkhawatirkan.


Berdasarkan SK Gubernur tahun 1992, PLG Sebanga memiliki area kawasan sekitar 5.873 hektar. Luasan ini kian hari kian mengecil diakibatkan aktivitas penyerobotan lahan.



“Hasil pemetaan kita memang sebagian tutupan lahan sudah beralih fungsi, menjadi kebun, ada ladang, ada sawit. Dari 5.700-an hektare tinggal paling 10 persen,” kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau Supartono, Jumat (28/11).


Informasi ini disampaikan Supartono ketika berada di PLG Sebanga saat menunggu kedatangan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, namun rencana kunjungan itu tak terealisasi dikarenakan cuaca tak memungkinkan perjalanan Menhut Raja Juli via udara.


Di tempat ini, dipelihara 5 individu gajah jinak yang terdiri dari jantan Sarma usia 38 tahun, serta empat betina; Sela usia 25 tahun, Rosa usia 30 tahun, Dora usia 15 tahun, Puja usia 26 tahun.


Seharusnya ada enam individu gajah jinak, namun baru-baru ini anak gajah bernama Laila mendadak mati yang penyebabnya masih diselidiki.


Selain lima gajah itu, masih terdapat puluhan gajah liar yang menjadikan kawasan tersebut sebagai habitatnya. Bahkan kawasan ini bisa disebut termasuk menjadi habitat besar di Riau.


“Di Sebanga ini menjadi kantong gajah Giam Siak, jadi yang ada di sini lebih kurang 56 ekor gajah liarnya,” paparnya.


Dengan jumlah individu ini, tentu luasan lahan yang tersisa menjadi ancaman keberlangsungan satwa, paling riskan ketersediaan sumber makanan.



Berita Lainnya