Material Astaka MTQ ke-57 Pekanbaru Diduga Dijarah Pengungsi Rohingya

Material Astaka MTQ ke-57 Pekanbaru Diduga Dijarah Pengungsi Rohingya

Riaumandiri.co - Perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Kota Pekanbaru ke-57, resmi ditutup Sabtu,(8/11), malam.


Meski berlangsung meriah, namun ada yang janggal terlihat di bekas astaka atau bangunan utama berupa panggung besar yang menjadi arena pelaksanaan saat acara MTQ itu digelar.



Betapa tidak, berdasarkan video yang beredar di Media Sosial, astaka itu kini terkesan dikuasai warga pengungsi Rohingya yang senantiasa bebas membongkar sisa bangunan tanpa ada seorangpun yang melarangnya.


Dalam video itu terlihat, puluhan pengungsi Rohingya memanjat panggung astaka seraya membongkar material seperti triplek, kayu, spanduk dan lainnya.


Bukan hanya itu, bahkan ada satu orang di antara pengungsi terlihat nekat memanjat tiang astaka hanya untuk melepaskan triplek yang menempel di bangunan tersebut.


Kepala Bagian Kesra, Setdako Pekanbaru, Tri Sepna Saputra, mengaku, belum memonitor persoalan itu. Namun dia mengatakan, kalau memang terjadi penjarahan, akan membuat laporan ke pihak kepolisian.


"Kami belum monitor. Kalau memang ada penjarahan bisa saja kita akan buat laporan polisi," katanya.


Selain itu Putra, sapaan akrab Kabag Kesra, menyampaikan, akan berkoordinasi dengan Asisten Pemerintahan dan Kesra.


Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdako Pekanbaru, Masykur Tarmizi, dikonfirmasi terkait persoalan, awalnya mengatakan astaka itu sudah dibongkar.


" Astaka sudah dibongkar," singkatnya, melalui sambungan telepon WhatsApp, Senin,(10/11).


Namun, setelah dikirimkan video melalui pesan Whats App, dia kembali menyampaikan, untuk menghubungi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pekanbaru.


"Konfirmasi ke dinas PU ya. Karena untuk astaka PU yang buat," tulis dia melalui pesan Whats App.


Kepala Badan Kesbangpol Kota Pekanbaru, Irwan Suryadi, mengatakan, sudah mendapat kabar terkait dugaan penjarahan tersebut.


"Sudah dapat info. Sekarang kami turunkan tim memantau kondisi di lapangan," singkatnya.



Berita Lainnya