Wako Agung Kumpulkan Camat dan Lurah di TPA Muara Fajar

Wako Agung Kumpulkan Camat dan Lurah di TPA Muara Fajar

Riaumandiri.co - Kondisi penuh sesak karena tumpukan sampah di Tempat Penampungan Akhir (TPA) Muara Fajar menjadi persoalan di Kota Pekanbaru. 


Pasalnya, seribu ton per hari masuk ke TPA itu tanpa adanya pemilahan sampah terlebih dahulu.  Tak jarang akibat hujan yang intens beberapa waktu ini mengakibatkan longsoran di lokasi. 



"Untuk tinggi sampah mencapai 25 meter. Beberapa minggu lalu karena hujan di TPA ada longsor, dan untuk sampah yang masuk per hari itu 1000 ton, dan harusnya itu sampah dengan kondisi pemilahan sehingga tak kesini semuanya, jadi hanya tinggal residu aja nanti lagi," ujar Plt Kepala DLHK Kota Pekanbaru, Reza Aulia Putra, Kamis (25/9). 


Menindaklanjuti hal tersebut, Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho mengumpulkan seluruh lurah dan camat se-Kota Pekanbaru untuk melihat kondisi TPA. 


Ia menekankan agar kedepannya diperlukan edukasi langsung ke masyarakat. "Saya minta camat dan lurah yang turun untuk langsung turun ke masyarakat untuk edukasi. Karena cara edukasi ini yang paling efektif dan ampuh mengurangi sampah yang ada di Pekanbaru," katanya. 


Selain itu, perlu adanya suatu program untuk melakukan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. "Masyarakat juga harus pro aktif untuk mendukung program pengurangan penggunaan makanan atau pemakaian barang plastik. Dan kita jelaskan harus ada camat dan lurah punya program ini," ungkap Agung. 


"Jika kedepan tak ada pengurangan, dan menumpuk tentu kita masyarakat yang rugi, banyak penyakitnya. Dan kalau berhasil edukasi tentu yang mendapatkan keuntungan juga kita, karena kebersihan juga bagian dari iman," sebutnya. 


Sehingga pemberlakuan penggunaan plastik dan memilah sampah dari rumah harus diterapkan oleh masyarakat secara langsung. 



Berita Lainnya