Kadiskes Pelalawan Diperiksa Terkait Malpraktik Khitan

Kadiskes Pelalawan Diperiksa Terkait Malpraktik Khitan

Riaumandiri.co - Kadiskes Pelalawan Asril diperiksa penyidik Polres Pelalawan, dia dimintai keterangan terkait kasus dugaan malpraktik khitan oleh Bidan Evi. Bocah 9 tahun harus kehilangan alat vitalnya.


Kasi Humas Polres Pelalawan,Iptu Thomas Bernandes menyebut bahwa Kadiskes Asril itu diperiksa pada Senin (25/8) bersama dengan Kepala Puskesmas Teluk Meranti.



Sebelumnya, peristiwa malpraktik ini terjadi pada 30 Juni 2025. Proses khitan yang dilakukan oleh bidan  Evi berujung petaka. Menurut keterangan Sudirman, kakek korban, alat vital cucunya mengalami luka serius karena sebagian terpotong.


“Awalnya kami kira ini hanya luka biasa. Tapi saat perban dibuka, ternyata ujung alat vital cucu saya sudah terpotong. Bidan itu malah menutupnya dengan kasa dan bilang nanti akan pulih,”

ujar Sudirman dengan suara bergetar.


Pihak keluarga kemudian membawa korban ke RS Awal Bros Pekanbaru, namun tak mendapatkan hasil memuaskan. Akhirnya, korban dirujuk ke RS Santa Maria Pekanbaru. Hasil pemeriksaan dokter membuat keluarga terpukul melihat kondisi alat vital korban tidak bisa kembali seperti semula.


Dokter Bedah RSUD Selasih, dr. T. Asrahardi, Sp.B, menegaskan kondisi korban tidak bisa pulih sepenuhnya.

Uretranya terpotong. Penyembuhannya butuh waktu lama. Bagian yang hilang tidak akan tumbuh kembali seperti  semula.


Doker juga menjelaskan untuk penyembuhan luka penis Bocah 9 tahun terpotong, sudah mengalami perbaikan. Akan tetapi indahnya bentuk penis anak tersebut sudah pasti terganggu. Berhubung ada bagian ujung penis yang terpotong.


Sedangkan untuk berapa ukuran yang terpotong belum bisa dipastikan sekarang. Ini dikarenakan adanya patokan  standar pada penis yang disebut Korona. Itu sekarang ini tidak bisa dinilai, karena tertutup kulit bekas sayatan. 


Sedangkan untuk fungsi buang air kecil si anak sama sekali tidak terganggu. Apabila si anak merasakan sakit pada saat buang air kecil,itu dikarenakan saluran kencing yang disebut uretra ikut terpotong. 


Untuk penyembuhan uretra ini sendiri memerlukan waktu yang lama. Jadi sebagian luka sudah kering,uretra itu sendiri masih merah, pada saat itu si anak merasakan sakit dan nyeri. 


Kalau untuk penis yang sudah terpotong tidak bisa kembali seperti semula. Artinya penyembuhan penis itu akan sembuh berbentuk akhir penyembuhannya. Kalau bentuk akhirnya petak yang akan sembuh petak juga, "ucap Dokter Tengku Azharahadi. 



Berita Lainnya