Ruangan RSD Madani Disegel Kontraktor

Ruangan RSD Madani Disegel Kontraktor

Riaumandiri.co - Para kontraktor menyegel sejumlah ruangan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru, termasuk kawasan parkir, Rabu (7/5).


Penyegelan ini dilakukan sebab adanya tunggakan pembayaran kontrak pembangunan, juga tunggakan alat-alat kesehatan.



Perwakilan Kontraktor,  Nofrizal memberikan ultimatum apabila dalam seminggu tak juga dibayarkan, mereka akan membongkar ruangan dan alat yang ada di RSD Madani, termasuk ruang inap pasien. 


"Dalam waktu satu minggu tidak ada keputusan. Kami akan kosongkan ruangan, dan kami minta kosongkan pasien, kami tidak akan menganggu pasien," tegasnya. 


Ia mengaku sudah tidak percaya dengan undangan rapat dan sebagainya dari pihak pemerintah, pasalnya sebelum nya Asisten II Pemko Pekanbaru, Ingot berjanji  untuk memfasilitasi pertemuan mereka dengan kontraktor. Namun sudah 15 hari pertemuan tersebut tak kunjung dilaksanakan. 


Bahkan, Nofrizal mengatakan ada rekanan kontraktornya sampai menjual emas dan sakit stroke dan membutuhkan pembayaran pengobatan dari uang hasil usaha mereka di RSD Madani. 


"Saya merehab tiga ruangan, untuk rawat inap juga, kawan kawan saya pun resah pak, sampai jatuh sakit, sakit karena pikiran, mereka bekerja tanpa modal,  menjual emas bahkan sampai stroke ringan," ujarnya. 


Kontraktor lainnya Aleks Satrianto menyebut penyegelan akan terus dilakukan hingga seminggu kedepan, apabila seminggu kedepan tidak ada respon dan  kepastian pembayaran mereka akan mengancam bongkar alat dan ruangan yang ada. 


"Kita juga menuntut untuk segera membayarkan hak kami  dan kita minta pak Walikota menyikapi aksi kita hari ini, dan kami menyegel ini sampai Wali Kota menyikapi baru kami buka dan juga jika tidak akan kami permanenkan" ujarnya


Tak hanya itu ia menyebutkan bahwa jumlah kerugian dari para kontraktor senilai Rp 54 miliar dengan jumlah  hingga 100 vendor.  Diketahui pembayaran tersebut tak lunas sejak tahun 2022 hingga saat ini


"Untuk kerugian kita Rp 54 miliar dan jumlah 100 vendor," katanya. 


"Tanggapan dari pihak RS dan pemerintah hanya janji janji saja," ujarnya lagi.


Sementara itu Perwakilan RSD Madani, dr. Hasnar mengatakan dalam diskusi singkat bersama kontraktor bahwasanya pihaknya akan melakukan inventarisasi mana barang yang masih memiliki hutang  dan tentu ia meminta waktu lebih kepada kontraktor untuk rapat dan menyiapkan strategi pembayaran. 


"Tentu kani menyusun strategi agar nantinya pasien tidak terganggu, kami akan rapat dengan manajemen, dan bidang pelayanan agar dapat langkah langkah yang strategis, menjelang ada keputusan pimpinan," Katanya. 


Pantauan lapangan Haluan menunjukkan bahwa kontraktor tersebut menyegel sejumlah ruangan, diantaranya tempat parkir pegawai, ruang inap lantai 1 dan 2 , kemudian mematikan listrik ruangan manajemen. 



Berita Lainnya