Wamentan Sudaryono Minta Petani Riau Laporkan Jika Jual Pupuk Diatas HET

Riaumandiri.co - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Sudaryono meminta petani yang ada di Provinsi Riau untuk melaporkan oknum yang meminta retribusi untuk penebusan traktor alsintan, bibit kemudian pupuk bersubsidi.
Hal ini disampaikannya saat kunjungan penanaman jagung di daerah Okura, Senin (3/2). "Orang tua saya petani, suatu kita bercerita, 'lee, ini kok kalau dikasih alsintan kadang suka disuruh nebus, saya sampaikan disini bantuan Kementan tidak ada kewajiban nebus, semuanya gratis," tegas Sudaryono.
"Kalau ada itu laporkan polisi, itu korupsi semua itu, bibit gratis, alsintan graris," ujarnya.
Wamentan mengungkapkan praktek praktek tersebut masih terus terjadi, hal ini ia meminta kerja sama kepada Polda maupun TNI untuk dipidanakan. "Kalau ada, ini ada pak Kapolres, Kapolda laporkan, ini tentu melanggar hukum," ujarnya.
Ia juga menyoroti agar harga pupuk Indonesia sesuai harga eceran tertinggi (HET) senilai 115.000 ribu Rupiah, apabila lebih, maka hal ini dikatakannya bagian dari kesepakatan kelompok tani dan di luar kendali Pupuk Indonesia.
"Kadang ada yang protes, barangkali nebusnya lebih tinggi misalnya 140 ribu Rupiah, ternyata ada komponen ongkos angkutan, kadang ada kelompok yang mungut untuk kas, kalau itu diluar kendali pupuk Indonesia," ungkapnya.
Apabila pihak kios menjual pupuk di atas HET, hal ini termasuk tindakan pidana, lantaran pupuk subsidi telah masuk ke dalam anggaran APBN.
"Yang salah bila mana kios HET lebih tinggi 115 ribu baru itu melanggar , kenapa ini hukumnya pidana? Pupuk subsidi itu bantuannya mengandung APBN," kata Sudaryono.
Tak lupa di sela sela kunjungannya itu, ia menekankan agar semua wilayah di Indonesia melakukan swasembada pangan.
Di sisi lain Wamentan sebut masih rendahnya harga gabah dan serapan bulog tentu menjadi perhatian, dan ia meminta agar Bulog terus bekerja demi rakyat.
"Saya liat harga gabah masih rendah dan serapan bulog masih minim, ini disaksikan malaikat, jutaan rakyat bergantung pada bapak (Kepala Bulog Wilayah Riau), bapak dilarang sakit dan tidur," kata Wamentan.
Ia mengungkapkan harga HPP satu gabah ditaksir untuk padi kering panen sebesar 6.500 ribu Rupiah, dan 5.550 ribu Rupiah untuk jagung.
"Ketahanan pangan saat hari pertama dilantik, kita ingat Prabowo mengatakan kata ketahanan pangan, itu kunci," katanya.
Bahkan Kementan mengklaim Indonesia tak akan impor beras, jagung dan gula pada tahun 2025. "Alhamdulillah kita putuskan tahun 2025 tidak akan impor beras, jagung, gula dan garam konsumsi, semua keroyokan ini mengurusi swasembada pangan," lanjutnya.
Ia juga meminta agar petani diberikan irigasi dan serapan gabah dari petani dimaksimalkan. "Saya minta betul betul Bulog dibantu untuk serapan gabah, kasian petani kita keluar tenaga, keringat, begitu panen harganya jatuh dan rugi, efeknya petani tidak semangat," katanya.
Wamentan menegaskan tidak akan meninggalkan apa yang sudah dikerjakan, ia akan terus memonitor penanggung jawab setiap daerah mengenai swasembada pangan.