Komisi IV DPR: Potensi Ikan Asli Indonesia Perlu Disosialisasikan
RIAUMANDIRI.CO - Sekitar 62 persen wilayah Indonesia merupakan perairan dan laut. Hal ini membuat Indonesia kaya akan sumber protein hewani ikan. Bukan hanya dari laut, ikan perairan darat juga sangat beragam.
Sehingga, menjadi miris apabila melihat angka stunting yang masih tinggi dan lambat penurunannya. Tak hanya itu, beberapa ibu sekarang ini juga terlihat lebih suka memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) pada anaknya dengan ikan salmon karena memiliki banyak gizi.
Oleh karena itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini menilai sosialisasi mengenai potensi ikan nila salin yang asli produk Indonesia, perlu dilakukan secara masif oleh seluruh kalangan.
"Sosialisasi harus lebih masif lagi. Karena sebenarnya Indonesia punya potensi ikannya lebih beragam. Kalau bicara tentang nutrisinya juga banyak tidak kalah juga. Tapi kadang kan kita silau dengan produk-produk luar, padahal produk Indonesia luar biasa," katanya dalam kunjungan kerja spesifik Komisi IV ke Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang, Jawa Barat, Jumat (21/06/2024).
Padahal, ikan lokal yang dimiliki Indonesia juga banyak yang tinggi akan nutrisi protein dan gizi serta memiliki citra rasa yang enak tak kalah dengan produk impor. "Kita ngomong lele aja itu sudah nutrisinya lengkap, lengkap selengkap-lengkapnya. Tetapi kan kadang orang ada underestimate terhadap lele," katanya.
Tambahnya, perlu ada inovasi untuk hasil perikanan Indonesia seperti misalnya dijual dalam bentuk fillet. Hal ini agar produk ikan lokal dapat naik kelas.
"Sebenarnya menarik, misalnya ini nila yang kemudian bisa dikembangkan lebih naik kelasnya. Kenapa? karena fillet kan. Kadang kita misalnya ngomongin tentang patin, patin orang banyak ngomongin makan ikan dori, padahal itu patin fillet di Tulungagung dapil saya banyak banget itu ikan patin. Tapi kalau udah ngomong dori itu sudah kayaknya dari luar negeri," jelasnya.
Oleh karena itu, perlu ada edukasi dan promosi dari semua pihak akan potensi yang dimiliki oleh ikan lokal kita sendiri. Meskipun dari Kementerian Perikanan dan Kelautan sendiri juga telah memiliki program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
"Harus ada edukasi setiap kita. Artinya tidak hanya Kementerian KKP, mereka punya tugas tetapi tidak hanya mereka. Tetapi setiap kita punya tugas untuk mempromosikan kepunyaan kita sendiri (potensi ikan lokal)," pungkas legislator Fraksi PKB itu. (*)