Riaumandiri.co - Pemudik mengeluh akan situasi antre saat mau naik ke kapal di Pelabuhan Ciwandan Banten, Sabtu (6/4). Salah satunya pemudik kendaraan roda dua bernama Zulang (22) yang mengaku sudah antre selama 3 jam.

"Tiga jam-an lah (mengantre naik ke kapal), parah sekarang," keluhnya Zulang saat ditemui diujung antrean sebelum naik ke kapal.

Zulang menyebut tahun lalu dirinya hanya hanya mengantre sekitar 30 menit sebelum naik ke kapal di pelabuhan ini.

Padahal, kata Zulang, tahun lalu ia juga melakukan perjalanan saat arus puncak mudik.

Pemudik lain bernama Rohim (30) juga mengalami nasib serupa. Ia sudah tertahan selama dua jam. Ia berharap agar kondisi ini dapat diperbaiki oleh pihak terkait pada mudik tahun depan.

"Kasihan anak kecil, yang bawa anak kecil," tutur dia.

Dari pantauan CNNIndonesia.com di lokasi sekitar pukul 04.40 WIB antrean panjang ini nampak belum terurai.

Kendati demikian, nampak arus pemudik yang berdatangan telah berkurang signifikan dibanding beberapa jam sebelumnya.

Sebelumnya, pada pukul 01.00 dini hari, antrean pemudik motor mencapai 1 kilometer (km). Antrean ini terjadi dari dalam area pelabuhan hingga keluar titik gerbang pemeriksaan tiket.

Para mudik membuat tujuh baris antrean di jalur yang telah disediakan. Beberapa pemudik bahkan mematikan motornya karena tak bergerak.

Panjang antrean ini diperkirakan dapat terus bertambah mengingat pemudik masih terus berdatangan ke Pelabuhan Ciwandan.

Sementara di dalam area pelabuhan, antrean terjadi setelah pemeriksaan tiket sampai masuk ke dalam kapal. Beberapa pengendara mengeluhkan panas.

Sebelumnya Kapolda Banten Irjen Abdul Karim memprediksi puncak arus mudik di Pelabuhan Ciwandan, berlangsung mulai Jumat (5/4) hingga Minggu (8/4) atau H-3 Lebaran 2024.

Karim menjelaskan pihak Polda Banten akan mulai melakukan penyekatan di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Banten untuk mengurai kepadatan arus mudik.

"Puncaknya itu dimulai hari ini (5/4), kemungkinan besok sampai dengan hari Minggu, itu prediksi kita," kata Karim di Pelabuhan Ciwandan, Jumat (5/4) malam.

Sumber : CNN Indonesia

Editor : Akmal