Empat Pati Berpeluang Jadi KSAU Gantikan Marsekal Fadjar Pensiun

Empat Pati Berpeluang Jadi KSAU Gantikan Marsekal Fadjar Pensiun

Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menilai ada empat perwira tinggi (pati) yang berpeluang menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) menggantikan Marsekal Fadjar Prasetyo yang segera memasuki masa pensiun.

Keempatnya adalah Marsdya Andyawan Martono Putra (Wakil KSAU, Marsdya Samsul Rizal (Komandan Sesko TNI), Marsdya Tedi Rizalihadi (Pangkoopsudnas), dan Marsdya M Tonny Harjanto (Pangkogabwilhan II).

"Keempat sosok ini memiliki rekam pendidikan dan penugasan yang beragam," kata Anton saat dihubungi, Kamis (28/3).


Menurutnya, merujuk pada pendidikan pengembangan, hanya Andyawan, Samsul, dan Tedi yang berkategori lengkap karena telah mengikuti pendidikan Sesko TNI dan Lemhannas.

"Latar belakang penugasan selayaknya juga patut dipertimbangkan dalam penunjukan KSAU mendatang," ujar Anton.

Ia mengatakan Andyawan cukup banyak memiliki penugasan di bidang perencanaan dan operasi. Sedangkan Samsul dan Tedi memiliki jejak penugasan di lingkungan operasi, personel, dan pendidikan.

"Sementara Tonny pernah bertugas cukup lama di lingkaran inti Jokowi (Presiden Joko Widodo), yakni sebagai Ajudan Presiden dan Sesmilpres," katanya.

Anton menyebut jika merujuk pada sisa usia pensiun, maka Andyawan memiliki sisa usia pensiun terpendek yakni 1 tahun 1 bulan.

Kemudian, sisa usia pensiun Samsul adalah 2 tahun 11 bulan, Tedi 4 tahun 3 bulan, dan Tonny 5 tahun 7 bulan.

Ia mengatakan faktor sisa usia pensiun merupakan hal krusial untuk dijadikan pertimbangan dalam memilih KSAU ke depan. Anton menyebut pergantian pucuk pimpinan organisasi akan dapat mempengaruhi jalannya regenerasi di tubuh TNI AU.

Jika terlampau cepat, kurang dari 6 bulan, maka jabatan KSAU dapat dianggap sebagai tempat transit, mengingat sosok tersebut belum secara efektif menjalankan tugas.

"Akan tetapi, jika usia pensiun terlampau panjang maka tentu dapat berpotensi mengganggu berjalannya proses regenerasi TNI AU," katanya.

Ia juga berpendapat tantangan utama KSAU mendatang adalah meningkatkan kesiapan TNI AU secara signifikan.

Anton mengatakan di tengah dinamika geopolitik regional dan global yang tidak menentu, kesiapan TNI AU yang prima menjadi salah satu kunci.

Ia menyebut TNI AU dalam beberapa tahun ke depan akan kedatangan sejumlah pesawat tempur, sehingga perangkat sistem pendukung juga harus disiapkan.

"Oleh karena itu, perencanaan pengembangunan kekuatan pertahanan udara menjadi krusial. Apalagi, saat ini pembahasan Rencana Strategis Pembangunan Kekuatan TNI AU 2025-2029 juga masih berlangsung," tuturnya.

Menurut Anton, kondisi tersebut membutuhkan sosok KSAU yang memiliki kemampuan kepemimpinan, pengalaman, dan pengetahuan kuat.

"Dalam konteks ini, kecermatan dan kebijaksanaan Presiden Joko Widodo dalam menetapkan siapa sosok KSAU mendatang menjadi sangat penting untuk dikedepankan," katanya.

KSAU Marsekal Fadjar bakal berusia 58 tahun pada April 2024. Berdasarkan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, prajurit melaksanakan dinas keprajuritan sampai usia paling tinggi 58 tahun bagi perwira dan 53 tahun bagi bintara serta tamtama.