Axelle Resto and KTV Terbukti Jual Beli Narkotika, Manajemen Diburu Polisi

Axelle Resto and KTV Terbukti Jual Beli Narkotika, Manajemen Diburu Polisi

Riaumandiri.co - Barang bukti berupa narkotika jenis sabu seberat 108,22 gram dan jenis ekstasi sebanyak 1.259 butir disita oleh Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Kepolisain Resor Kota (Polresta) Pekanbaru dari Tempat Hiburan Malam (THM) Axelle Resto dan KTV.

Tak hanya itu, ada juga barang bukti berupa narkotika jenis ekstasi dalam bentuk serbuk kapsul sebanyak 28 butir dan juga ada psikotropika jenis Happy Five sebanyak 75 butir.

Dalam ungkap kasus ini, polisi tersangkakan empat orang masing inisial YP alias Yuda (35), JB alias Jordi (26), APR alias Arpen (41) dan MK alias Dafi (23). Dari para tersangka ini ada beberapa yang bekerja di tempat hiburan malam tersebut, yakni APR alias Arpen sebagai Chief Dj dan YP sebagai waiters dan JB alias Jordi sebagai penjaga gudang.


Terungkapnya kasus peredaran narkoba di Axelle Resto dan KTV ini berawal dari tertangkap pengedar barang haram tersebut, yakni tersangka inisial YP alias Yuda pada Jumat (23/2), dari tangannya disita 4 butir ekstasi logi Rolex warna biru dan 3 butir ekstasi logo Lion warna kuning.

Dari pengakuannya kepada penyidik, mengaku bahwa  barang bukti ekstasi logo Rolex itu didapatkan dari tersangka inisial JB alias Jordi sedangkan untuk ekstasi logo Lion dari tersangka inisial APR alias Arpen.

"Jadi, berawal dari penangkapan suara YP yang ditemukan barang bukti lebih kurang 10 butir, kemudian dikembangkan  terhadap saudara JB," jelas Dirresnarkoba Polda Riau Kombes Pol Manang Soebeti saat ungkap kasus di halaman Axelle Resto dan KTV, Selasa (27/2).

Juga turut hadir Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika, Kastresnarkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang, Kapolsek Tampan Kompol Asep Rahmat, Kasatpol PP Pekanbaru Zulfahmi beserta Kepala DPMTSP Kota Pekanbaru Akmal.

Terhadap tersangka JB alias Jordi diringkus tim saat sedang berada di rumahnya yang beralamat di Jalan HR Soebrantas Kelurahan Tobek Godang, tersangka JB ini diamankan bersama 3 orang perempuan dengan barang bukti berupa 3 paket narkotika jenis sabu dan 1.241 butir pil ektasi. tersangka JB alias Jordi ini mengakui bahwa dirinya memberikan pil ektasi ke tersangka YP alias Yuda.

Tersangka JB alias Jordi diduga merupakan penyuplai narkotika ke Axelle Resto and KTV ini, yang mendapatkan barang haram ini dari jaringan internasional. Bahkan JB alias Jordi ini memiliki sebuah rumah yang sengaja di kontrak dan dijadikan sebagai gudang penyimpanan narkoba sebelum diedarkan.

"Ini jaringan internasional, khusus di tempat hiburan malam. Saudara JB ini berperan sebagai penjaga gudang dan termasuk juga pengedar, dan dari situ kita ketahui bahwa saudara JB ini merupakan suatu jaringan yang mendapatkan barang bukti dari jaringan narkoba internasional," ulas Kombes Pol Manang. Dari gudang yang dijaga tersangka JB ini, tim menemukan sisa-sisa narkotika yang belum terjual dan ada 4 plastik pembungkus sabu.

Terungkapnya peredaran di tempat hiburan malam ini diperjelas dengan tertangkap nya tersangka inisial APR alias Arpen berkat pengembangan dari tersangka YP alias Yuda. Di kala itu diamankan bersama 5 rekan lainnya di Axelle Resto and KTV.

Dari pengungkapan waktu itu, tim menemukan 11 butir ektasi logo Mahkota, 75 butir Happy Five, 28 butir kapsul Ekstasi bubuk yang dibungkus dalam kotak dan disimpan di dalam ruangan Cleaning Servis (CS) Axelle Resto and KTV itu.

"Daerah pemasaran saudara JB ini termasuk ke tempat hiburan malam, ini terbukti dengan terungkapnya (peredaran) di tempat hiburan malam yang ada dibelakang kita ini (Axelle Resto and KTV)," papar Kombes Pol Manang.

Peredaran narkotika di Axelle Resto and KTV ini, sebut Kombes Manang, bahwa manajemen didua juga terlibat dalam praktik jual-beli narkotika, ini dibuktikan dengan adanya perintah yang diterima oleh para Pekerja nya yakni tersangka YP alias Yuda dan APR alias Arpen selaku Chief Dj dan Waiters serta CS.

"Majamenan ini terlibat dalam peredaran narkoba, ditemukan barang bukti juga didalam loker CS ayng mana sudah diakui oleh tersangka APR yang sebagai lead Dj dan disini juga melibatkan beberapa waiter dan CS. Manajemannya masuk dalam salah satu DPO (Daftar Pencarian Orang) kita," urai Kombes Manang.

Dengan tegas, Kombes Manang menyatakan bahwa pihaknya akan menindak tanpa segan terhadap tempat hiburan malam yang terbukti terlibat dalam peredaran gelap narkotika ini. "Jika ada manajeman terbukti terlibat kita tidak akan segan-segan tindak tegas," tutupnya.