Santri Tenggelam di Sungai Kampar Ditemukan Meninggal Dunia

Santri Tenggelam di Sungai Kampar Ditemukan Meninggal Dunia

Riaumandiri.co - Jasad Ahmad Fathoni (14), santri Pondok Pesantren Imam Al Ghazali Rimbo Panjang yang tenggelam di Sungai Kampar ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Jumat (23/2). Korban ditemukan sekitar 6 kilometer dari lokasi kejadian, setelah pencarian selama 3 hari. 

Jasadnya Ahmad Fathoni pertama kali dilihat oleh Jali, seorang warga yang hendak memberi makan ikan di kerambanya di Desa Ranah, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.

Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja melalui Kapolsek Iptu Rekmusnita menjelaskan korban pertama kali dilihat oleh Jali, seorang warga yang hendak memberi makan ikan di kerambanya. Jali melihat korban mengambang di sungai dan langsung melapor ke warga sekitar.


"Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Jasad korban di lihat pertama kali oleh Jali yang saat itu ingin memberi makan ikan di keramba miliknya," terang Iptu Rekmusnita.

Rekmusnita mengatakan mendapatkan informasi penemuan anak yang tenggelam  sudah tidak bernyawa di Dusun IV, Desa Ranah, pihaknya langsung turun dan mendatangi TKP. Setelah itu diketahui bahwa korban tersebut adalah yang tenggelam 3 hari lalu di Desa Tanjung Berulak, Kecamatan Kampar.

Setelah korban di evakuasi dari sungai jelas Kapolsek Kampar, korban di di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang untuk dilakukan pemeriksaa atau tindakan medis terhadap Korban. 

"Pihak Keluarga Korban tidak bersedia atau menolak korban untuk divisum maupun autopsi dan membuat surat pernyataan penolakan," kata Kapolsek. 

Dikabarkan sebelumnya, seorang santi Pondok Pesantren ( PP) Imam Al Ghazali, Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang, tenggelam di sungai Kampar tepatnya di Desa Tanjung Berulak, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Rabu (22/2) sekira pukul 07.30 WIB. 

Saat itu korban Ahmad Fathoni (14) warga Jl. Manunggal Kota Pekanbaru bersama 7 santri lainya datang ke Desa Tanjung Berulak untuk melakukan sosialisasi tentang pesantren Imam Al Ghazali yang akan dibuka cabangnya di Desa tersebut. 

Setelah sholat subuh anak-anak ini mandi di sungai Kampar yang tidak jauh dari masjid. Saat mandi di sungai tersebut aliran sungai cuku deras dan dalam. Karena korban yang tidak pandai berenang akhirnya tenggelam.