RIAUMANDIRI.CO - Anggota Parlemen Malaysia yang ikut menjadi observer Program Pemantauan Pemilu atau  Election Visit Program (EVP) 2024, Zahir bin Hassan mengapresiasi proses demokrasi di Indonesia. Meski punya tantangan besar namun tetap mengutamakan transparansi dalam pesta demokrasi.

“Kita telah melihat dan menyaksikan proses itu. Bahwa transparansi itu terjadi dan disaksikan oleh para wakil calon yang berlomba-lomba memahami masyarakat. Saya pikir ini akan menjadi tantangan besar yang melibatkan jumlah penduduk yang banyak,” katanya di sela memantau Pemilu 2024,  di Jimbaran, Bali, Rabu (14/2/2024).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar menjelaskan, EVP 2024 merupakan komitmen Indonesia terhadap kesepakatan Majelis Parlemen Se-ASEAN alias AIPA. Dimana setiap negara yang sedang melaksanakan Pemilu agar mengundang anggota AIPA untuk menjadi observer Pemilu.

“Parlemen-parlemen internasional yang tergabung dalam IPU juga selalu mengundang Indonesia dalam setiap pemilunya, maka kita undang sampai dengan 30 negara internasional, dan alhamdulillah dihadiri banyak negara plus ada organisasi internasional untuk menyaksikan pemilu di Indonesia,” jelasnya.

Dalam kegiatan EVP 2024, para pemantau pemilu dari parlemen negara sahabat itu difokuskan di sejumlah TPS di Bali. Salah satunya TPS 19 di Balai Banjar Teba, Kec. Jimbaran, Bali.

TPS ini dipilih menjadi salah satu dari tiga TPS yang dikunjungi oleh para observer Program Pemantauan Pemilu atau EVP 2024. TPS yang dikunjungi memiliki keunikan. TPS 19 khusus untuk bagi perempuan.

Setidaknya ada sembilan tempat pemungutan suara (TPS) di Provinsi Bali yang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)  perempuan.

Hal ini bertujuan untuk mendorong partisipasi pemilih perempuan dalam penyelenggaraan pemilu yang ada di Bali. Satu diantaranya yang menerapkan hal ini, adalah TPS 19 Banjar Teba, Kec. Jimbaran. (*)