Bullyid Indonesia Bekali Guru dengan Pelatihan Cyber Safety

Bullyid Indonesia Bekali Guru dengan Pelatihan Cyber Safety

Riaumandiri.co - Bullyid Indonesia bersama ECPAT Indonesia, beri pemahaman literasi digital, kesadaran keamanan siber, dan pencegahan pelecehan siber melalui pelatihan cyber safety for kids, yang dilaksanakan  di gedung pasca sarjana Universita Islam Riau, Sabtu (27/1).

Pelatihan tersebut digelar selama dua hari, mulai 27 hingga 28 Januari 2023, diikuti oleh guru dari berbagai sekolah dasar yang ada di Pekanbaru, untuk memberi pemahaman atas beberapa aspek negatif penggunaan internet dan media sosial bagi anak.

Tujuan kegiatan ini, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam literasi digital sektor pendidikan, dengan menjadi pendamping pemanfaatan teknologi informasi komunikasi. Kegiatan ini juga diharapkan dapat membuka kesempatan, peningkatan kapasitas bagi guru dan tenaga pendidik.


"Bullyd Indonesia ini sebagai yayasan berbasis teknologi, sebagai wadah pengaduan bagi korban bullying melalui website,  pelatihan ini diberikan untuk meningkat pemahaman atas beberapa aspek negatif penggunaan internet dan media sosial bagi anak," ujar Direktur eksekutif bullying Indonesia Agita Pasaribu.

Sebuah teknologi membuat ruangan yang cukup dahsyat berubah, dan memungkinkan untuk disalah gunakan bagi anak-anak, mayoritas dari pelaku dan korban kekerasan siber, belum memahami akan konsekuensi dari tindakannya, maka dari itu tidak hanya diperlukan upaya penanggulangan namun upaya-upaya pencegahan, salah satunya dengan edukasi mengenai keamanan digital.

"Banyak anak-anak yang mendapat kekerasa syber tidak mau bercerita mengenai apa yang dialaminya, dengan demikian, melalui pelatihan ini kita pahami bagaimana gaya komunikasi agar anak mau bercerita dan terbuka, maka dari itu guru dan orang tua sebagai promotor kegiatan ini,"ujarrnya.

Meningkatnya penggunaan internet oleh anak-anak, maka perlunya edukasi kepada orang tua dalam mengontrol anak disetiap penggunaan internet, mengingat melalui diinternet terdapat juga hal positif dengan mengembangkan minat bakat anak, namun harus dalam pengawasan orang tua karena dibalik semua kelebihan internet atau digital terdapat juga kekurangan, seperti banyaknya konten negatif, bullying dan hal buruk lainnya yang bisa ditiru oleh anak.

Selanjutnya perwakilan ECPAT Indonesia Pak Andi Andrian mengatakan komunikasi dalam bentuk tulisan, audio maupun visual yang diposting akan menjadi data seseorang sehingga perlu ketelitian apabila ingin membagikan setiap momen perkembangan anak di sosial media agar tidak disalah gunakan.

"Konteks online belum seiring dengan upaya perlindungan anak, terdapat resiko-resiko perlindungan anak pada dunia internet dengan memahami apa saja hal yang boleh dilihat anak dan memahami hak anak di dunia digital," pungkasnya.