3.398 Warga Riau Masih Mengungsi

3.398 Warga Riau Masih Mengungsi

Riaumandiri.co - Pemerintah Provinsi Riau, masih terus memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir, yang masih melanda di wilayah Riau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, mencatatat hingga saat ini, masih ada 3.398 warga yang tersebar Provinsi Riau yang terpaksa harus mengungsi akibat banjir. Sementara itu, untuk total warga Riau yang terdampak banjir tercatat sebanyak 147.301 jiwa.

Kepala pelaksana BPBD Riau M Edy Afrizal mengatakan, untuk warga Riau yang masih mengungsi akibat banjir tersebut tersebar di 6 kabupaten/kota di Riau. Di mana yang terbanyak masih ada di Kabupaten Pelalawan. Termasuk warga Riau yang masih mengungsi di daerah lain yakni, di Kota Dumai sebanyak 88 jiwa. Kabupaten Indragiri Hulu 424 jiwa, Rokan Hiir 572 jiwa, Pelalawan 870 jiwa, Siak 40 jiwa dan Bengkalis 72 jiwa.

“Dari data yang kami dapatkan, untuk total warga Riau yang saat ini masih mengungsi ada 2.066 jiwa yang tersebar di 6 kabupaten/kota di Riau. Sementara itu untuk rumah yang terdampak banjir sebanyak 36.606 rumah. Fasilitas kesehatan 7 unit, fasilitas pendidikan 50 sekolah, serta fasilitas umum 84 unit,” ujar M Edy Afrizal, Rabu (17/1).


Dijelaskan Edy Afrizal, curah hujan yang masih cukup tinggi, dan sangat berdampak terhadap pembukaan pintu waduk PLTA Koto Panjang Kampar. Akibatnya air sungai Kampar dan alirannya juga melewati Sungai Siak dan Sungai lainnya yang ada di daerah, menyebabkan terjadinya air sungai melimpah bahkan menyebabkan banjir.

“Bukaan pintu waduk atau spilway PLTA Koto Panjang masih dibuka sekitar 30 Cm. Tentunya juga menyebabkan air sungai juga meluap dan naik, ditambah lagu curah hujan yang masih tinggi.

Daerah yang masih dilanda banjir diantaranta, Kabupaten Pelalawan, Bengkalis, Inhil, Rohil, Rohul, Kampar, termasuk Pekanbaru. BPBD Riau telah mengirimkan logistik ke daerah yng terdampak banjir, dan membantu masyarakat yang mengungsi ke daerah yang aman dari banjir di Pelalawan.

“Kami sudah mengirimkan logistik seperti selimut, kain sarung, makanan, minyak sarden dan bahan pokok lainnya. Banjir mungkin akan semakin meningkat setelah dibukanya spilway gate,” kata Edy Afrizal.

Sebelumnya, Gubernur Riau Edy Natar Nasution, telah melakukan peninjauan bencana banjir di Kabupaten Pelalawan, tepatnya Jl Lintas Timur Kilometer 75, Minggu lalu. Gubernur menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diterima bahwa banjir yang terjadi bukan siklus 5 tahun namun 20 tahun dan kondisi saat ini termasuk agak ekstrem.

"Kita pun perihatin dan status pun ada beberapa daerah kabupaten yang meningkatkan statusnya menjadi tanggap darurat," kata Gubri.

Pemerintah Provinsi Riau dengan status siaga darurat mulai 22 Desember 2023 lalu sampai 31 Januari 2024 atau selama 40 hari. Namun, meskipun demikian ia akan selalu memantau situasi dan kondisi. Berdasarkan Informasi dari BMKG situasi banjir akan terjadi sampai akhir Januari 2024.