UMKM Riau go Global Lewat Pasar Digital

UMKM Riau go Global Lewat Pasar Digital

Riaumandiri.co - Pesatnya digitalisasi turut berdampak terhadap perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, hal tersebut mendorong sejumlah pelaku bisnis UMKM Riau untuk mengambil langkah proaktif dengan memasarkan produk hingga go global lewat pasar digital.

Hadirnya berbagai platform digital mempermudah pelaku UMKM mendapatkan akses pada pelatihan, pendampingan, hingga pemasaran produk. Solusi untuk ekspor pun semakin terbuka lebar berkat kehadiran platform digital.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Riau Muhammad Nur mengatakan Bank Indonesia sebagai lembaga negara memiliki peran menjaga nilai rupiah dengan satu strategi yang sangat penting dilakukan oleh Bank Indonesia yaitu dengan melakukan pengembangan UMKM.


"UMKM memiliki peran yang penting dalam perekonomian Indonesia salah satunya UMKM memiliki peran sebesar lebih dari 60 persen dalam pembentukan produk domestik bruto dan menyerap tenaga kerja lebih dari 9,7 persen dengan dua hal ini perkembangan UMKM menjadi sangat penting," ujar Nur Kamis (4/1).

Perekembang UMKM menjadi sangat penting dalam rangka menjaga stabilitas daya masyarakat dan pemerataan pendapatan yang secara monumental berkontribusi mencapai 61,1 persen dari PDB, menyerapn 97,1 persen tenaga kerja dan mengkontribusikan 14,4 persen pada total ekpor negara.

"Bank Indonesia mempunyai strategi dan kebijakan dalam perkembangan UMKM yakni akselerasi ekpor UMKM dengan mendorong UMKM meningkatkan kualitas dan kuantitas yang cukup dalam memenuhi pasar negara ekpornya dan yang kedua UMKM yang go digital"jelasnya.

UMKM go digital mulai dari sistem pembayaran yang dapat dilakukan melalui scan QRIS dan BI past serta digitalisasi proses produksinya digitalisasi farming, Bank Indonesia juga mendorong UMKM melakukan digitalisasi laporan keuanganyaitu  Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan atau SIAPIK yakni aplikasi pencatatan keuangan digital yang dapat memudahkan UMKM mencatat transaksi keuangan usahanya tanpa perlu memahami kaidah akuntansi.

Pelaku sektor UMKM dianggap sebagai tiang ekonomi karena  memiliki ketahanan dalam  kejolak krisis ekonomi namun  Kemajuan UMKM sering dihalangi oleh sejumlah tantangan klasik yang masih menjadi hambatan serius hambatan tersebut meliputi akses pasar yang terbatas, ketidak sempurnaan dalam daya saing hingga permasalahan management yang terus dihadapi.

Masuknya era digital yang meluas menjadi semakin penting untuk memberi perhatian khusus pada peran pendampingan yang tidak hanya fokus pada finansial semata melainkan mencakup pemahaman mengenai perkembangan teknologi dan strategi pemasaran digital, sebagai mitra yang setia pendampingan memegang peran kunci dalam memandu pelaku UMKM agar tetap berada dijalur yang tepat untuk usah UMKM tersebut.

Owner Kripik singkong emak Cw Indiana Sunita mengatakan, kripik singkong miliknya sudah di kenal hingga keberbagai daerah Indonesia bahkan kami memiliki beberapa konsumen dari luar negeri berkat pembinaan dari program Bank Indonesia.

"saat covid masuk kami menyadari media sosial ini penting karena 60 persen reseller kami tidak aktif sehingga kami mulai mengaktifkan media sosial seperti Instagram, tiktok dan semuanya kami aktifkan jadi saat ini 70 persen itu online dan 30 persennya konsumen yang langsung datang ke toko," ujarnya.

Ia menambahkan melalui Bank Indonesia kami melakukan kurasi dengan mengenalkan produk melalui beberapa tahap dengan mengedepankan kualitas mulai dari produk yang tidak berminyak dan inovasi varian rasa yang banyak hingga 19 varian rasa, dan BI mensupport menyediakan wadah dengan memberikan pelatihan dan bisnis marching.

Melalui langkah-langkah progresif ini, UMKM Riau telah berhasil membuka peluang baru dan meningkatkan pendapatan mereka. Selain itu, kehadiran mereka di pasar global juga memberikan kontribusi positif terhadap citra produk lokal dan potensi investasi di Riau. Dengan semakin terbukanya akses pasar global, para pelaku UMKM Riau optimis bahwa ini hanya awal dari perkembangan yang lebih besar bagi ekonomi daerah mereka.

Sementara itu Ketua Kelompok Tani jaringmas Sejahtera Indra Noval mengatakan Bank Indonesia menunjuk kelompok tani  Sebagai uji coba digital farming diatas lahan seluas volum 7.000 pokok dengan target peningkatan produktivitas dengan beberap indikator mulai dari pH tanah, suhu udara, unsur hara, nitrogen dan lainya sehingga dengan penerapan digital farming ini dapat memantau kondisi produk melalui aplikasi yang dapat diakses melalui smartphone.

"Kami merupakan bagian dari Gapoktan cagar melalui kunjungan BI di tahun 2023 pada program sosial bank Indonesia dengan berbagai bantuan peralatan dan sistem untuk pengelolaan pertania maka luas lahan yang kami garap menjadi semakin luas bertambah yang awalnya 5 hektar budidaya cabai menjadi 10 hektar," ujarnya.

Dengan komitmen pemerintah daerah, dukungan lembaga keuangan, dan semangat pengusaha UMKM, Riau terus bergerak maju dalam menghadapi tantangan ini. Kesuksesan beberapa UMKM yang telah go global menjadi inspirasi bagi banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di daerah ini untuk terus berinovasi, memanfaatkan teknologi digital, dan meraih peluang di pasar internasional.