Kampar Waspada Banjir Usai Penambahan Bukaan Pintu Pelimpahana PLTA Koto Panjang

Kampar Waspada Banjir Usai Penambahan Bukaan Pintu Pelimpahana PLTA Koto Panjang

Riaumandiri.co - Meski Senin (18/12) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB tinggi elevasi air di waduk diangka 83, 50 Mdpl, cenderung turun jika dibandingkan pagi kemarin yang mencapai 83,57 Mdpl, namun Senin sore Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (ULPLTA) menambah tinggi Bukaan 5 Pintu Pelimpah (Spillway Gate) dari sebelumnya 30 cm menjadi 70 cm.

Manajer ULPLTA Koto Panjang, Cecep Sofhan Munawar menjelaskan penambahan tinggi bukaan pintu dilakukan karena adanya kenaikan level air di hulu sungai, "untuk itu, nanti pukul 15.00 Wib kita akan melakukan penambahan bukaan pintu sebanyak 5x30 cm, jadi total bukaan pintu pelimpah 5x70 cm, perkiraan permukaan air bertambah setinggi 30 hingga 40 cm dari permukaan sebelumnya," ungkap Cecep Senin siang.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Kampar Agustar mengungkapkan bahwa pihaknya bersama instansi vertikal terkait sudah melakukan Apel Siaga Bencana Senin (18/12) pagi, ini merupakan bentuk kesiapsiagaan dan sinergitas semua instansi terkait kemungkinan banjir di wilayah Kabupaten Kampar.


"Meski hingga saat ini belum ada banjir, tapi kita lihat ada kenaikan air sungai yang cukup fluktuatif terutama sungai Kampar Kanan," beber Agustar.

Ia juga menjelaskan, bentuk kewaspadaan BPBD Kampar mengintensifkan peran TRC Pusdalop untuk melakukan patroli memantau kondisi air sembari memberikan himbauan dan sosialiasi.

Untuk mengantisipasi naiknya permukaan air akibat penambahan tinggi bukaan pintu Spilway disisi Hilir Sungai Kampar, Agustar menghimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan terutama yang berada di bantaran sungai, menjaga anak yang bermain di aliran sungai, serta mengamankan surat-surat dan barang berharga agar mudah untuk diselamatkan jika kondisi air semakin naik dan menyebabkan banjir.

"Kepada warga yang memiliki usaha Keramba Apung disepanjang sungai Kampar untuk mengamankan usahanya, segera mengantisipasi kenaikan air," ingatnya.

Setelah dilakukan penambahan tinggi bukaan pintu pelimpah Senin sore, berdampak signifikan terhadap tinggi permukaan air sungai di desa terdekat dengan bendungan PLTA Koto Panjang, seperti di Desa Pulau Tarap Kecamanan Kuok, tingginya air bahkan menggenangi sejumlah jalan akses panen menuju keramba warga.

"Naiknya signifikan, sekitar 70 hingga 80 Cm, mengakibatkan sejumlah jalan akses panen terendam air, namun untuk kondisi keramba dan ikan masih aman, hanya sampah dan material ranting kayu dan pohon juga meningkat," ungkap Pajri, salah seorang warga Pulau Tarap.

Berbanding terbalik dengan kondisi di Hilir Waduk, elevasi air yang sempat menggenangi sejumlah titik di Pangkalan perlahan mulai surut, hal itu disampaikan Kalaksa BPBD Limapuluh Kota, Rahmadinol, ia mengungkapkan pasca ditambahnya tinggi bukaan pintu pelimpah PLTA Koto Panjang, kondisi air sudah mulai surut di Pangkalan yang sempat mengalami banjir.

"Alhamdulillah sudah mulai surut, setelah PLTA Koto Panjang menambah tinggi bukaan pintu pelimpah," paparnya Senin sore.

Ia juga mengungkapkan bahwa intensitas hujan yang tinggi didaerah tersebut membuat sejumlah titik sempat tergenang air, namun tidak ada evakuasi yang dilakukan karena tidak begitu berdampak.

"Di Pangkalan tidak ada evakuasi warga, yang ada di daerah Harau," jelasnya.

Rahmadinol juga menjelaskan bahwa kondisi jalan yang sempat tertimbun longsor di Kelok 17 Koto Alam Jorong Ulu Aia Kecamatan Lima Puluh Kota Senin pagi, sudah bisa dilalui.

"Material longsor sudah dibersihkan, jadi akses jalan Sumbar-Riau sudah normal kembali," pungkasnya.